E4.2. Elemen Utama Difusi Inovasi Menurut Rogers. Empat elemen utama difusi Rogers (1995): (1) inovasi, (2) komunikasi dan salurannya, (3) waktu, dan (4) sistem sosial, dengan uraian sebagai berikut: 1) Inovasi. Perlu diperhatikan bahwa pengertian baru suatu inovasi tidak harus sebagai pengetahuan baru pula, sebab jika suatu inovasi telah BerandaSosiologi 11Konsekuensi Perubahan Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya terhadap Perkembangan Kelompok Sosial Perubahan sosial merupakan gejala umum yang terjadi pada setiap masyarakat. Perubahan sosial terjadi sepanjang masa, tidak ada masyarakat di dunia ini yang tidak mengalami perubahan. Perubahan sosial selalu terjadi di setiap masyarakat. Perubahan terjadi sesuai hakikat dan sifat dasar manusia itu sendiri. Manusia selalu berubah dan mengingikan perubahan dalam hidupnya. Manusia merupakan makhluk yang selalu berubah, aktif, kreatif, inovatif, agresif, selalu berkembang dan responsive terhadap perubahan yang terjadi di sekitar atau lingkungan sosial mereka. Didalam masayarakat, niali-nilai sosial tertentu yang lama dan sudah tidak memenuhi tuntutan yang lama dan sudah tidak memenuhi tuntutan zaman akan hilang dijauhi dengan nilai-nilai baru. Kemudian nilai-nilai baru itu diperbaharui lagi dan diganti dengan nalai-nilai yang lebih baru. Nilai tradisional diganti dengan nilai modern, nilai modern diganti dan diperbaharui dengan yang lebih baru lagi yaitu nilai post modern atau pasca modern. 1 Perubahan relasi sosial. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarkatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pole perkelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. 2 Perubahan sosial ekonomi. Kecenderungan terjadinya perubahan sosial merupakan gejala yang wajar sebagai akibat dari interelasi sosial dalam pergaulan hidup antarmanusia. Perubahan sosial dapat pula terjadi karena adanya perubahan dalam unsure-unur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti perubahan dalam unsure ekonomis. Ada empat faktor penting di dalam interelasi sosial ekonomi yang memiliki pengaruh cukup dominan pada perubahan sosial ekonomi, yaitu 1 Tanah ; 2 Tenaga kerja 3 Kapital, dan 4 Managemen. 3 Perubahan sosial politik. Perubahan sosial politik yang menyangkut organisasi kemasyarakatan membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan a Kontrol sosial oleh dan kepada ormas. b Proses sosial intern dan antar ormas. c Gerakan atau aksi dan partisipasi yang dilakukan oleh ormas. d Perubahan interelasi dan mekanisme teknis organisasi kemasyarakatan dan. e Mobilitas atau gerak sosial dari organisasi kemasyarakatan. Perubahan tersebut dapat terjadi pada komunitas, stratifikasi sosial, kelembagaan ormas, komposisi ormas dalam suatu masyarkat, dan hubungan antara ormas dengan tenaga kerja, militer, lembaga-lembaga legislative, serta organisasi sosial politik. 4 Perubahan Sosial Budaya. Modernisasi dan mentalitas budaya setempat. Untuk memahami penggunaan istilah “ modernisasi” dalam pola tingkah laku masyarakat di Indonesia perlu dibedakan antara a Modernisasi b Westernisasi c Penggunaan unsur-unsur kebudayaan barat. Modernisasi merupakan suatu istilah untuk menyebutkan suatu konsep yang sangt luas acuannya, namun secara singkat dapat dikatakan sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan jaman dan konstelasi dunia sekarang. Hak itu berarti suatu usaha merubah berbagai sifat dalam mentalitasnya yang tidak cocok dengan kehidupan jaman sekarang. Westernisasi merupakan usa-ha untuk meniru gaya hidup life style orang barat Eropa dan Amerika seperti cara bergaul, cara berbicara, adat sopapn santun, cara berpakaian, pola-pola berpesta, cara makan , bahkan sampai kehidupan jaman sekarang. Westernisasi merupakan unsur-unsur kebudayaan barat adalah suatu usaha mengambil alih, beradaptasi, meniru, bahkan bila mungkin membeli unsurunsur budaya, yang mula-mula berasal dari kebudayaan barat tanpa harus hidup dengan gaya hidup orang barat. Orang Indonesia yang berusaha mengadaptasi suatu gaya hidup kebaratbaratan dapat disebut condong ke arah Westernisasi. Mengungkapkan bahwa kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut menyangkut timbal balik yang saling mempengaruhi juga kesadaran saling menolong. Fokusperubahan berpusat pada kekuatan yang terorganisir dalam masyarakat. Taktik utamanya adalah membangun organisasi dan meningkatkan kesadaran kritis anggotanya. Sejalan dengan tiga paradigma tersebut, Rothman (Adi, 2003) membagi praktek perubahan sosial dalam tiga model yaitu social planning, local development, dan social action.
Kalau ngomongin perubahan sosial, gue bakal ingat tentang zaman SD dulu. Waktu SD, gue masih mengalami fenomena wartel, guys. Elo tahu wartel, nggak? Wartel merupakan singkatan dari warung telekomunikasi atau warung telepon. Bisa disebut juga dengan “bilik ajaib”. Wartel atau warung telekomunikasi yang saat ini sudah punah. Commons Gimana nggak ajaib, kita bisa berkomunikasi dengan saudara jauh hanya dengan suatu benda bergagang dan berkabel. Iya, dulu itu yang namanya HP masih menjadi barang mahal. Jadi, yang nggak punya HP dan ingin menghubungi kerabat harus datang ke wartel. Semakin lama durasi ngobrolnya, semakin tinggi juga tarifnya. Jadi, dulu tuh kalau teleponan cuma yang penting-penting aja, biar nggak kemahalan. Tidak seperti saat ini, yang kalau ngobrol sama teman, curhatnya bisa sampai berjam-jam. Bahkan ada yang teleponan sampai ketiduran! Ya, gimana, ya, perkembangan teknologi membawa dampak bagi perubahan sosial, guys. Eits, ngomong-ngomong perubahan sosial, elo udah tahu maksudnya belum? Kita bahas bareng-bareng, yuk! Konsep Perubahan SosialProses Perubahan SosialKarakteristik Perubahan SosialFaktor Pendorong dan Penghambat Perubahan SosialContoh Perubahan Sosial dalam Kehidupan Sehari-hariDampak Perubahan SosialContoh Soal Perubahan Sosial dan Pembahasan Secara sederhana, perubahan sosial adalah perubahan pada aspek-aspek kehidupan masyarakat. Aspek yang seperti apa, sih? Semuanya, guys, mencakup cara hidup atau berperilaku, nilai dan norma, hubungan sosial, hingga perubahan teknologi. Nah, perubahan sosial menurut ahli itu bermacam-macam. Namun, intinya tetap sama, yaitu perubahan pada aspek kehidupan. Ini dia pengertian perubahan sosial menurut ahli. Arsip Zenius Proses Perubahan Sosial Selain yang telah disebutkan di atas, Bapak Sosiologi, Auguste Comte, juga menjelaskan tentang perubahan sosial. Menurutnya, perubahan sosial merupakan perubahan cara manusia dalam memandang dunia. Masyarakat itu berubah-ubah secara progres maju berdasarkan hukum yang disebut the law of three stages atau hukum tiga tahap. Perubahan tersebut, yaitu Ini dia the law of three stages. Arsip Zenius Tahap Teologis → Pada tahap ini, masyarakat mulai percaya bahwa semua fenomena alam adalah hasil ciptaan kekuasaan supranatural. Tahap Metafisis → Masyarakat percaya bahwa kekuatan abstrak memandu dan menentukan peristiwa dunia. Tahap Positivistik → Masyarakat menjelaskan fenomena duniawi melalui metode ilmiah. Baca Juga 10 Contoh Permasalahan Sosial yang Terjadi di Indonesia Karakteristik Perubahan Sosial Setelah mengetahui konsep dan proses perubahan sosial, kita lanjut kenalan sama karakteristiknya, yuk! Berikut ini karakter-karakter perubahan sosial di masyarakat. 1. Perubahan sosial terjadi di mana pun dan secara terus-menerus. Ibarat sungai, kita tidak akan memandangi sungai yang sama secara terus-menerus, kan? Karena, sungkai itu pasti akan berubah seiring berjalannya waktu. Begitu pun dengan masyarakat yang akan mengalami perubahan. 2. Perubahan sosial bersifat kontroversial dan menimbulkan pro-kontra. Kita ambil contoh berita tentang Omnibus Law waktu itu. Ada pro kontra yang terjadi di masyarakat akibat perubahan undang-undang tersebut. 3. Beberapa perubahan lebih penting dari perubahan lainnya. Maksudnya gimana? Dampak perubahan sosial ada yang sifatnya masif dan memperngaruhi aspek kehidupan manusia secara luas. Namun, ada juga perubahan yang tidak begitu mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat secara masif. 4. Perubahan bisa direncanakan ataupun terjadi secara tiba-tiba. Kita ambil contoh kasus yang sedang naik beberapa tahun terakhir ini, yaitu new normal. Nah, elo tahu, kan, kalau new normal merupakan perubahan sosial yang tidak direncanakan? Karena, adanya new normal itu akibat pandemi Cobid-19 yang datang secara tiba-tiba. Sampai sini sudah kenal, ya, dengan karakter-karakter dari perubahan sosial? Selanjutnya, kita bahas mengenai faktor-faktor yang berperan dalam perubahan sosial, yuk! Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Faktor Pendorong Ada beberapa hal yang bisa mendorong terjadinya perubahan sosial. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah perkembangan teknologi atau penemuan. Oke, langsung kita bahas aja, yuk! 1. Penemuan Ada tiga ragam penemuan, yaitu discovery, invention, dan innovation. Nah, ketiganya bisa mendorong terjadinya perubahan di dalam masyarakat. Dengan adanya discovery, maka masyarakat akan semakin kaya akan pengetahuan. Jadi, pengetahuan yang sudah ada itu lebih dikembangkan lagi. Atau bisa juga dengan cara invention, yaitu penemuan hal baru. Misalnya, penemuan mesin cetak oleh Gutenberg di abad ke-15. Selanjutnya, innovation, jadi kita menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Misalnya, dengan adanya media sosial untuk berkomunikasi secara cepat. 2. Perubahan alam erubahan alam juga bisa mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat. Misalnya, bencana banjir yang melanda sebagian besar Pulau Jawa, maka hal itu akan mendorong masyarakat untuk bermigrasi ke tempat yang lebih aman. Cara lainnya dengan melakukan life hack supaya tetap aman dan nyaman meskipun tergenang banjir. Nah, dari situ sudah bisa dipastikan kalau perubahan alam bisa menjadi faktor pendorong adanya perubahan. 3. Pengaruh kebudayaan lain Ketika kita terbuka terhadap kebudayaan lain, maka kita bisa menambang pengetahuan kita, bahkan bisa mengubah sosial kita. Contohnya perubahan pada tren pakaian. Zaman sekarang, tren pakaian banyak dipengaruhi oleh budaya luar seperti K-Pop. Elo termasuk yang suka dengan tren pakaian artis Korea, nggak, nih? 4. Dinamika demografi Selain yang sudah disebutkan di atas, faktor kematian, kelahiran, dan perpindahan penduduk juga termasuk faktor pendorong terjadinya perubahan sosial, lho. Baca Juga Dinamika Kependudukan Indonesia Faktor Penghambat Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi faktor penghambat terjadinya perubahan sosial. Sebenarnya, ini seperti kebalikan dari faktor pendorong di atas, ya. 1. Rendahnya kontak dengan masyarakat lain Salah satu penyebab terhambatnya perubahan sosial adalah rendahnya kontak suatu komunitas dengan masyarakat lain. Contohnya, suku Baduy Dalam yang membatasi kontak dengan masyarakat luar untuk menjaga budaya yang mereka miliki. 2. Terlambatnya perkembangan IPTEK Seperti yang gue sampaikan sebelumnya, kalau perkembangan teknologi itu memegang peran penting dalam perubahan sosial. Nah, kalau ada suatu daerah yang terlambat mengenai IPTEK ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tentu saja itu akan menghambat timbulnya perubahan sosial. Contohnya, orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran. Guru dan siswa yang berada di daerah pinggiran akan terhambat perubahannya, karena keterbatasan infrastruktur dan sinyal untuk mereka mencari tahu dunia luar. 3. Kepentingan terselubung Gue langsung masuk ke contoh, deh. Misalnya, elo mau bikin suatu inovasi untuk mengatasi banjir. Namun, ada sekelompok masyarakat yang tidak setuju dengan inovasi tersebut. Karena, mereka khawatir kepentingannya akan terancam akibat inovasi tersebut. Baca Juga Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial Contoh Perubahan Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari Mengapa masyarakat mengalami perubahan sosial? Alasannya bisa bermacam-macam, guys. Ada yang dikarenakan oleh jumlah penduduk, perkembangan teknologi, dan perubahan alam. Gue ambil contoh perubahan sosial dalam masyarakat akibat perkembangan teknologi, khususnya komunikasi. Sama seperti yang gue bilang tentang wartel tadi di atas. Contohnya, dulu orang-orang berkomunikasi melalui surat, bahkan manusia dulu itu pakai asap untuk berkomunikasi dengan kelompok lainnya. Elo pernah dengar, kan, kalau ada orang yang tersesat di hutan dan nggak ada sinyal, mereka bisa menggunakan asap untuk memberitahukan keberadaannya? Nah, fenomena itu terinspirasi dari manusia dulu yang menggunakan asap untuk berkomunikasi, guys. Seiring berjalannya waktu, teknologi komunikasi semakin berkembang. Ada surat, telepon genggam, hingga HP dan laptop. Nah, HP juga dulu hanya bisa pakai pulsa, sekarang udah bisa pakai internet. Waktu masih menggunakan surat dan telepon genggam, elo hanya bisa mengirim pesan kepada yang dikenal aja. Sekarang sudah ada internet, jangkauan elo bisa lebih luas lagi. Elo bisa berkomunikasi dengan orang yang tidak elo kenal, bahkan elo bisa berinteraksi dengan mereka yang berada di belahan bumi lain. Perkembangan teknologi komunikasi merupakan salah satu contoh perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Arsip Zenius Dari situ, bukan hanya teknologi saja yang berubah. Namun, perilaku kita pun ikut berubah. Contoh perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari lainnya adalah mencari jodoh. Dulu, orang mencari jodoh dengan cara minta dikenalin secara langsung sama kerabatnya atau perantara mak comblang, ada juga karena sering ketemu lama-lama jadi cinta. Nah, zaman sekarang itu lebih bervariatif, ada yang mencari jodoh melalui online, guys. Hayo … jangan-jangan elo udah ada rencana, ya, mau cari jodoh lewat online? Gimana, perubahan sosial udah elo rasakan juga, kan? Sayangnya, perubahan tersebut tidak hanya berdampak positif aja, guys. Ada dampak negatifnya juga bagi masyarakat. Apa saja dampaknya? Baca Juga Tujuan dan Contoh Evaluasi Program Pemberdayaan Dampak Perubahan Sosial Namanya juga perubahan, pasti ada positif dan negatifnya. Dampak positif dari perubahan sosial adalah dampak yang sesuai rencana, diharapkan perubahannya, dan dianggap menguntungkan oleh masyarakat. Contohnya perkembangan komunikasi. Perkembangan tersebut berhasil mengantarkan kita sampai kepada dunia media sosial. Sehingga, masyarakat bisa terhubung dengan orang lain secara cepat. Selanjutnya, dampak negatif dari perubahan sosial adalah dampak yang tidak sesuai dengan rencana, tidak diharapkan, dan dianggap merugikan oleh masyarakat. Dampak negatif dari perubahan sosial akibat perkembangan teknologi komunikasi, yaitu memungkinkan orang lain untuk menyebarkan berita palsu alias hoax dengan cepat. Gimana, sudah paham dengan materi di atas? Nah, elo juga bisa mempelajari uraian di atas menggunakan video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini. Contoh Soal Perubahan Sosial dan Pembahasan Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi perubahan sosial, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Contoh Soal 1 Perubahan dari masyarakat yang hidup dengan cara bertani, kemudian bekerja di pabrik-pabrik menggunakan mesin menggambarkan perubahan sosial yang sesuai dengan konsep Gillin dan Gillin, yaitu perubahan…. A. Gaya hidup. B. Profesi. C. Kemajuan. D. Cara hidup. E. Kesejahteraan. Jawab D. Cara hidup. Pembahasan Coba elo cek lagi gambar perubahan sosial menurut ahli di atas! Menurut Gillin dan Gillin, perubahan sosial adalah perubahan cara hidup masyarakat. Contohnya dalam memenuhi kebutuhan, dari mulai berburu makanan, meramu, hingga menetap seperti saat ini. Contoh Soal 2 Berikut ini merupakan contoh yang tepat dari kompetisi dapat membawa perubahan sosial yang berhubungan dengan teknologi, yaitu…. A. Memperbarui nilai dan norma lama. B. Semakin besarnya ketimpangan sosial. C. Menimbulkan pemberontakan. D. Mendorong terjadinya penemuan. E. Lahirnya budaya baru. Jawab D. Mendorong terjadinya penemuan. Pembahasan Kompetisi itu bisa mendorong terjadinya penemuan di masyarakat. Contohnya, persaingan produsen smartphone. Persaingan antar produsen tersebut bisa melahirkan inovasi dan model baru, lho. ***** Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang materi perubahan sosial? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi Sosiologi lainnya di video Zenius. Selain itu, elo juga bisa mencoba melatih kemampuan dengan level soal yang mirip UTBK beneran dengan klik link di bawah ini! Try Out bareng Zenius Oh iya, biar belajarmu makin asik, Sobat Zenius bisa berlangganan paket belajar kita yang dijamin siap nemenin perjuangan belajar kamu! Klik banner di bawah ini ya untuk info lengkapnya!
FaktorPendorong Perubahan Sosial 1. Adanya Penemuan Baru 2. Pengaruh Jumlah Penduduk 3. Munculnya Konflik 4. Terjadi Revolusi 5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat 6. Motivasi Berprestasi 7. Sistem Pendidikan Maju Contoh Perubahan Sosial 1. Bersifat Besar 2. Bersifat Kecil 3. Dipengaruhi Oleh Negara Lain 4. Dalam Keagamaan 5. Pada Bangunan 6.

Apa itu Perubahan Sosial? – Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah. Grameds, mungkin kamu mudah beradaptasi dengan lingkungan tanpa merasa kesulitan. Namun ada pula orang yang sulit beradaptasi dengan perubahan sosial sehingga tidak merasa nyaman berada pada suatu lingkungan yang mungkin menurut mereka berbeda dan sudah sangat berubah. Lantas mengapa ada yang namanya perubahan sosial? Berikut ini penjelasan tentang perubahan sosial yang perlu Grameds ketahui agar bisa menghargai proses dan menjadi pribadi yang terus berkembang menghadapi zaman Pengertian Perubahan Sosial Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli 1. Hirschman Anda Mungkin Juga Menyukai 2. Max Iver iii. Max Weber 4. Gilin 5. W. Kornblum 6. Kingsley Davis vii. Selo Sumardjan viii. William F. Ogburn Proses Terjadinya Perubahan Sosial 1. Difusi 2. Akulturasi 3. Asimilasi 4. Akomodasi Bentuk-bentuk Interaksi Sosial 1. Evolusi dan Revolusi 2. Direncanakan dan Tidak Direncanakan 3. Perubahan Kecil dan Besar Faktor Pendorong Perubahan Sosial 1. Adanya Penemuan Baru 2. Pengaruh Jumlah Penduduk 3. Munculnya Konflik iv. Terjadi Revolusi 5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat 6. Motivasi Berprestasi 7. Sistem Pendidikan Maju Contoh Perubahan Sosial 1. Bersifat Besar 2. Bersifat Kecil three. Dipengaruhi Oleh Negara Lain iv. Dalam Keagamaan 5. Pada Bangunan 6. Pada Kebudayaan Pengertian Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah. Karena pada hakikatnya manusia tidak bisa berhenti pada satu titik tertentu sepanjang masa yang artinya mereka akan selalu mengalami perubahan. Baik itu perubahan yang cepat atau lambat, maupun Perubahan yang kecil atau besar. Masyarakat memiliki peran penting terhadap terjadinya perubahan sosial pada jangka waktu tertentu. Masyarakat inilah yang kemudian akan menghadapi faktor-faktor terjadi perubahan hingga mengalami perubahan sosial itu sendiri. Setiap insan manusia memiliki sifat dasar yang selalu tidak puas, jadi wajar jika manusia terus berkembang dan melakukan banyak perubahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya yang terjadi pada Des Putri Puyu yang mengalami perubahan mata pencaharian utama mereka dalam kesehariannya yang dibahas pada buku Dinamika dan Perubahan Sosial pada Komunitas Lokal. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli Agar lebih yakin tentang pengertian perubahan sosial, Grameds bisa simak pengertian perubahan sosial menurut para ahli sosiologi berikut ini 1. Hirschman Menurut Hirschman perubahan sosial adalah fenomena sosial yang terjadi karena pengaruh komunikasi dan cara pola pikir masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa perubahan sosial dapat dipengaruhi oleh faktor internal, yakni konflik perubahan jumlah penduduk, revolusi, penemuan baru dan juga faktor eksternal. Menurut Hirschman faktor eksternal yang bisa mempengaruhi perubahan sosial adalah bencana alam, two. Max Iver Salah satu ahli sosiolog, Max Iver mengungkapkan pengertian perubahan sosial adalah budaya dan sosial budaya inilah yang terus berubah yang bersifat kesinambungan dengan hubungan sosial. 3. Max Weber Menurut Max Weber yang juga merupakan ahli sosiologi terkenal mengungkapkan bahwa perubahan sosial adalah situasi yang terjadi di masyarakat yang diakibatkan karena ketidaksamaan dengan unsur-unsur sosial yang ada. 4. Gilin Gillin berpendapat bahwa perubahan sosial adalah cara hidup yang dipengaruhi oleh kondisi kebudayaan textile, kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena yang dipengaruhi oleh hasil penemuan penemuan baru. v. Westward. Kornblum Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial menurut Westward. Kornblum karena adanya susunan budaya yang bersifat bertahap atau dalam jangka waktu yang lama. six. Kingsley Davis Kingsley Davis dalam bukunya yang berjudul Man Society mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. vii. Selo Sumardjan Selo Sumardjan kemudian mendefinisikan lebih sederhana bahwa perubahan sosial adalah budaya yang terjadi karena perubahan struktur dan fungsi sosial. Jadi perubahan sosial akan secara otomatis mempengaruhi budaya masyarakat itu sendiri karena berkaitan dengan kebiasaan masyarakat. 8. William F. Ogburn Menurut William F. Ogburn perubahan sosial merupakan penekanan pada kondisi teknologi yang menyebabkan terjadi perubahan pada aspek tertentu dalam kehidupan sosial manusia. Contohnya perubahan sosial tersebut adalah kemajuan pengetahuan dan teknologi yang kemudian akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat. Proses Terjadinya Perubahan Sosial Setelah mengetahui tentang pengertian perubahan sosial, maka Grameds perlu mengetahui bagaimana perubahan sosial tersebut bisa terjadi di masyarakat. Berikut ini proses perubahan sosial yang bisa terjadi di masyarakat dalam kondisi dan jangka waktu tertentu ane. Difusi Difusi adalah proses penyebaran berbagai unsur pembentuk sosial dan kebudayaan, yakni berupa ide, keyakinan, dan hal lainnya. Penyebaran ini bisa dilakukan dari individu ke individu atau kelompok yang lebih besar dari itu. Proses difusi kemudian dibagi menjadi dua, yakni difusi intramasyarakat dan difusi antarmasyarakat. Berlangganan Gramedia Digital Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda. Rp. / Bulan ii. Akulturasi Akulturasi adalah proses perubahan sosial yang terjadi karena masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam sekelompok masyarakat, sehingga unsur budaya asing itu diterima dan disesuaikan dengan kebudayaan asli masyarakat tertentu. Budaya asing tersebut masuk dan bisa diterima masyarakat tergantung bagaimana cara masuk budaya tersebut dan jangka waktu penyesuaian tertentu. 3. Asimilasi Asimilasi adalah proses perubahan sosial yang timbul jika ada dua individu atau kelompok dengan latar budaya yang berbeda kemudian berinteraksi dengan intensi dalam jangka waktu yang lama. Proses perubahan sosial ini kemudian akan menghilangkan budaya tersebut atau mengurangi perbedaan antar golongan masyarakat. Asimilasi muncul agar mencapai suatu tujuan yang sama antar golongan demi kepentingan bersama. 4. Akomodasi Akomodasi adalah proses perubahan sosial yang menunjukan keseimbangan dalam hubungan sosial antar golongan yang berkaitan dengan norma atau nilai yang berlaku di masyarakat. Seperti yang Grameds sudah pelajari di atas, bahwa perubahan sosial dapat disebabkan berbagai pengaruh dan berdampak kepada perubahan struktur, organisasi, dan hubungan sosial di dalamnya yang dapat kamu pelajari pada buku Perspektif Perubahan Sosial di bawah ini. Baca juga Pengertian Interaksi Sosial Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Setelah mengalami proses perubahan sosial, maka terciptalah perubahan sosial baru yang bermacam-macam sesuai kondisi yang terjadi. Berikut ini bentuk-bentuk perubahan sosial yang perlu Grameds ketahui one. Evolusi dan Revolusi a. Evolusi Evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dengan memakan waktu yang sangat lama dan tanpa ada kehendak dari masyarakat itu sendiri. Perubahan sosial evolusi kemudian yang dipengaruhi oleh dorongan masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan yang terjadi saat itu. b. Revolusi Revolusi adalah perubahan sosial yang terjadi dalam jangka waktu yang cepat dan tidak direncanakan sebelumnya. Jadi revolusi adalh perubahan sosial kebalikan dari evolusi. 2. Direncanakan dan Tidak Direncanakan a. Perubahan Yang Direncanakan Perubahan sosial ini dikatakan direncanakan karena telah terjadi perubahan sesuai dengan yang diperkirakan atau direncanakan oleh pihak yang membuat perubahan. Pihak yang membuat perubahan itu kemudian kita kenal dengan sebutan agent of change. b. Perubahan Yang Tidak Direncanakan Perubahan sosial dikatakan tidak direncanakan karena terjadi diluar perkiraan atau tanpa perencanaan terlebih dahulu. Biasanya perubahan sosial yang tidak direncanakan akan ditentang oleh masyarakat yang bersangkutan atau diperdebatkan kehadirannya. three. Perubahan Kecil dan Besar a. Perubahan Kecil Perubahan sosial yang kecil biasanya terjadi pada unsur perubahan yang tidak memiliki pengaruh yang berarti, contohnya fashion dan lifestyle. b. Perubahan Besar Perubahan sosial yang besar biasanya memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat karena kehadirannya. Selain itu perubahan sosial yang besar memerlukan keterlibatan masyarakat banyak sehingga menimbulkan reaksi dan pertentangan dari banyak kalangan. Itu artinya perubahan sosial tersebut penting dan besar. Seberapa besar maupun kecil perubahannya tersebut perubahan sosial tidak bisa di hindari. Dimana setiap menitnya akan selalu terjadi perubahan di tengah masyarakat yang dibahas pada buku Teori dan Strategi Perubahan Sosial di bawah ini. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Perubahan sosial tidak terjadi begitu saja tanpa gejala dan faktor pendorongnya. Bahkan ada beberapa hal yang menjadi faktor terkuat terjadinya perubahan sosial tersebut bisa terjadi. Berikut ini beberapa faktor pendorong terjadinya perubahan sosial yang perlu Grameds ketahui agar bisa mengenali gejala terjadinya perubahan sosial one. Adanya Penemuan Baru Adanya penemuan baru dalam sebuah komunitas tertentu akan membawa perubahan pada sosial tersebut karena adanya budaya baru yang bisa menggantikan budaya lama atau mencampurnya menjadi satu kesatuan. two. Pengaruh Jumlah Penduduk Jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan sosial karena dapat struktur atau tatanan masyarakat pada suatu komunitas. Jumlah penduduk juga akan menjadi kekuatan bagaimana perubahan sosial tersebut bisa terjadi, semakin banyak orang yang menggunakan budaya baru maka suatu budaya lama juga akan mudah hilang atau tergantikan. 3. Munculnya Konflik Konflik, pertarungan, atau pertentangan sangat wajar terjadi pada sebuah sosial tertentu. Konflik pada suatu sosial bisa saja terjadi karena adanya kemajemukan atau munculnya mayoritas dan minoritas dalam sebuah komunitas tertentu. Dari konflik inilah maka suatu sosial harus mencari jawaban dari masalah tersebut yang kemudian akan menghasilkan budaya baru atau fenomena sosial yang baru. 4. Terjadi Revolusi Revolusi atau pemberontakan juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan sosial karena fenomena ini menjadi tanda adanya hal baru yang harus dilakukan. Misalnya karena telah terjadi perang atau bencana alam. 5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat Keterbukaan pada lapisan masyarakat bisa menjadi faktor terjadinya perubahan sosial karena kehadiran tipe masyarakat sangat berpengaruh dalam merespon sesuatu hal yang baru. Masyarakat yang berpengaruh adalah mereka yang memiliki keterbukaan dan openmind terhadap hal-hal baru sehingga mudah menerima perubahan tersebut. Dengan adanya masyarakat yang selalu mengalami perubahan, maka perubahan sosial juga selalu berkembang dan diperbaharui. Hal ini juga dibahas pada buku Sosiologi Perubahan Sosial oleh John Scott. 6. Motivasi Berprestasi Masyarakat yang memiliki motivasi untuk berprestasi berarti memiliki keinginan untuk maju dan berkembang. Maka hal ini dapat membuat suatu komunitas lebih terbuka dan openmind pada hal-hal baru karena memiliki kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik. Faktor ini dapat memberi dampak positif bagi perubahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. 7. Sistem Pendidikan Maju Berbicara tentang perubahan sosial maka tidak bisa dijauhkan dari faktor pendidikan yang berperan penting dalam terjadinya perubahan sosial. Tolak ukurnya pendidikan terus mengalami perkembangan maka pendidikan pulalah yang membuat seseorang menjadi belajar menghadapi perubahan. Maka semakin tinggi dan berkualitasnya pendidikan maka akan besar pula peluang untuk memiliki perspektif dan wawasan seseorang untuk menerima perubahan. Contoh Perubahan Sosial Setelah mengetahui pengertian, proses, bentuk, dan faktor pendukungnya, maka Grameds perlu mengetahui contoh perubahan sosial yang konkret pernah terjadi di kehidupan masyarakat. Perubahan ini kemudian akan menjadi jejak dan sejarah sosial dan kebudayaan sebuah peradaban atau komunitas tertentu. Berikut ini contoh perubahan sosial yang perlu Grameds ketahui 1. Bersifat Besar Berdasarkan catatan sejarah Indonesia, negara kita sudah banyak mengalami banyak perubahan sosial. Salah satu contoh perubahan sosial yang bersifat besar pernah terjadi di Indonesia sekitar twenty tahun yang lalu pada sistem pertanian kita yang masih tradisional atau menggunakan cara sederhana. Misalnya cara menyemai padi, menanam padi, merawat, hingga memanen padi masih dilakukan secara tradisional. Semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan di Indonesia ini pun membawa perubahan pada sosial para petani yakni bagaimana kebiasaan petani dahulu dan sekarang menjadi berubah. Contohnya jika dahulu petani menyemai pada hanya di dalam ruangan saja, namun sekarang etani bisa menanam padi dengan teknologi canggih agar menghasilkan bibit padi yang lebih berkualitas. Hal ini juga dapat kita lihat pada masyarakat tradisional Madura dan perkembangannya. Sebagai satuan ekohistorikal, keunikan Madura adalah bentukan ekologi tegal yang khas membentuk pola permukiman yang terpencar, dan masih banyak lagi yang dapat kamu pelajari pada buku Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura. two. Bersifat Kecil Contoh perubahan sosial yang bersifat kecil adalah perubahan yang terjadi pada gaya berpakaian atau lifestyle. Fashion adalah satu fenomena yang sangat pesat perkembangannya hanya dalam waktu yang singkat. Contoh yang paling mencolok kita melihat perubahan gaya berpakaian adalah tren menggunakan hijab yang populer di tahun 2000. Padahal sebelumnya hanya segelintir orang saja yang menggunakan hijab hingga sekarang tren hijab terus berkembang dengan berbagai gaya hijab. Perubahan sosial ini bisa terjadi karena lingkungan dan banyaknya orang yang mulai menggunakan hijab hanya karena sedang tren saja, bukan karena hijab adalah suatu kewajiban dalam agama islam. Itulah sebabnya tren hijab bisa terus langgeng dan berkembang karena jumlah peminatnya yang besar. 3. Dipengaruhi Oleh Negara Lain Perubahan sosial bisa dipengaruhi negara lain contohnya karena perang atau dijajah oleh negara lain. Contoh perubahan sosial di Indonesia yang dipengaruhi oleh negara lain adalah terjadi pada transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Negara kita kemudian terpengaruh dengan perkembangan teknologi di negara negara Barat. Selain contoh positif juga ada contoh negatif perubahan sosial yang dipengaruhi negara lain yakni kebiasaan minum-minuman keras. Sebelumnya orang Republic of indonesia lebih populer meminum minuman herbal atau jamu khas tradisional Indonesia. 4. Dalam Keagamaan Contoh perubahan sosial yang terjadi di Republic of indonesia dalam hal keagamaan atau kepercayaan adalah negara kita yang terkenal dengan negara islam atau mayoritas masyarakat kita yang memeluk agama islam. Sebelumnya berdasarkan sejarah tanah air lebih erat dengan kepercayaan Hindu Budha yakni masa kerajaan-kerajaan pada saat itu sebelum agama islam masuk ke Nusantara. 5. Pada Bangunan Bangunan adalah hal fisik yang paling bisa dilihat perubahannya dari zaman ke zaman. Contoh perubahan sosial yang terjadi pada bangunan yang digunakan oleh masyarakat adalah bentuk masjid, gaya hunian rumah, atau penggunaan material bangunan. Misalnya konstruksi masjid zaman dahulu tentu jauh berbeda dengan desain arsitektur masjid zaman sekarang. Dengan adanya pembangunan baru juga memiliki efek samping yang diikuti dengna munculnya berbagai problema sosial yang dapat Grameds pelajari pada buku Efek Samping Pembangunan Masalah Sosial & Perubahan. 6. Pada Kebudayaan Kebudayaan adalah fenomena yang pasti akan mengalami perubahan jika terjadi perubahan sosial. Salah satu contoh perubahan sosial yang terjadi pada kebudayaan adalah akulturasi pada budaya kerajaan dahulu Hindu-Budha dengan ajaran-ajaran islam, seperti budaya grebeg yang kemudian disesuaikan dengan hari besar islam. Masih banyak contoh perubahan sosial lainnya pada kebudayaan kita karena Republic of indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang hingga sekarang tentu mengalami perubahan dan perkembangan. Salah satu perubahan sosial yang sedang terjadi adalah pandemi Covid-19 yang dapat berlangsung lama dan memberi konsekuensi jangka panjang pada masyarakat. Hal ini juga menjadi pengaruh berbagai hal seperti yang dibahas pada buku Perubahan Sosial Psikologi Di Masa Pandemi Covid-19. Nah, itulah penjelasan tentang perubahan sosial mulai dari pengertian, proses, bentuk, faktor pendorong, hingga contoh perubahan sosial. Membahas fenomena sosial memang tidak ada habisnya karena sosial sama dinamisnya seperti suatu masa. Jadi wajar jika kehidupan kita sekarang bisa jadi sangat jauh berbeda dengan kehidupan sosial nenek moyang yang hidup puluhan tahun lalu. Jejak perubahan itu kemudian bisa kita pelajari sebagai sejarah peradaban yang berpengaruh pada banyak bidang, salah satunya sosial dan budaya. Teman-teman Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di untuk mencari referensi tentang perubahan sosial. Buku-buku ini tentu akan membantu Grameds mengetahui lebih luas tentang perubahan sosial, karena fenomena ini bukanlah kajian ilmu yang sedikit. Banyak para ahli dan fenomena sosial yang mengalami perubahan yang kemudian sekarang menjadi suatu kajian ilmu sendiri. Berikut ini rekomendasi buku tentang perubahan sosial yang bisa Grameds baca. Selamat belajar. SahabatTanpabatas. Baca juga artikel terkait “Perubahan Sosial” Globalisasi Ekonomi Ekonomi Kerakyatan Pelaku Ekonomi Masalah Ekonomi di Indonesia Ilmu Ekonomi Macam Sistem Ekonomi Ekonomi Kerakyatan Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah. Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Kebijakanpemerintah untuk menyelenggarakan sistem jaminan sosial yang berlaku universal bagi seluruh warga negara Indonesia adalah konsekuensi dari amendemen kedua Undang-Undang Dasar 1945 yang disetujui pada tanggal 18 Agustus 2000 terutama tentang Hak Asasi Manusia ("Setiap orang berhak atas jaminan sosial ," vide Pasal 28H ayat 3
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antara orang, organisasi atau macionis perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai transpormasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berfikir dan dalam perilaku pada waktu tertentu selain itu menurut Presell perubahan sosial diartikan sebagai modifikasi atau transformasi dalam pengorganisasian dengan Persell, Ritzer melihat perubahan sosial lebih mengacu pada variasi hubungan antar individu, kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pada waktu tertentu. Sedangkan menurut Farley perubahan sosial adalah perubahan pola perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu Sztomkpka, 2011. Perubahan sosial merupakan perubahaan yang terjadi terus menerus yang mencakup sistem sosial pola pikir, pola prilaku, nilai dan struktur sosial lembaga sosial, kelompok, norma didalam masyarakat. Perubahan sosial bukanlah sebuah proses yang terjadi dengan sendirinya. Pada umumnya ada faktor yang berkontribusi dalam memunculkan perubahan sosial. Faktor tersebut dapat digolongkan pada faktor dari dalam dan faktor dari luar masyarakat Martono,2011. Perubahan dapat menyangkut struktur sosial atau pola nilai dan norma serta peranan. Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Ada beberapa yang melatar belakangi terjadinya perubahan sosial, masuknya sesuatu unsur yang umumnya terjadi secara selektif dari suatu pola kebudayaan ke pola lain akan menimbulkan perubahan pada unsur yang dimasukinya. Proses difusi ini dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan syarat-syarat yang mempermudah dan mempercepat penerimaan unsur baru. Inovasi pendapat baru juga merupakan pendorong pada perubahan juga berasal dari pola sendiri atau difusi unsur dari luar, adanya suatu teknologi baru atau bentuk organisasi baru. Selain itu faktor lain yang mendorong terjadinya perubahan adalah konflik, yang dapat saja terjadi dimana suatu golongan justru bersikeras mengikuti norma-normanya sendiri. Masalah sosial yang terjadi karena konflik dapat menghasilkan perubahan sosial, atau sebaliknya perubahan sosial menghasilkan masalah sosial Sajogo, 2007. 6. Dampak Keberadaan Industri Industrialisasi khususnya di pedesaan tentu menimbulkan berbagai Gandhi, 2011 menyatakan bahwa kehadiran industri menyebabkan perubahan-perubahan di dalam bidang sosial-ekonomi seperti perubahan pemilikan dan pemanfaatan lahan, perubahan profesi dan perubahan pendapatan penduduk. Purwanto Gandhi, 2011 menyebutkan bahwa pembangunan industri di pedesaan akan membawa dampak seperti penyempitan lahan pertanian, peningkatan arus migrasi, terbukanya desa bagi kegiatan ekonomi dan munculnya peluang kerja dan berusaha di bidang non pertanian. Hal tersebut berdampak pada makin banyaknya pendatang yang bekerja di pabrik-pabrik. Terlepas dampak positif dari suatu pembangunan pabrik tentunya terdapat pula dampak negatif baik itu aspek fisik dan kimia dapat dibagi kedalam 5 kelompok sebagai berikut a. Dampak pada kuantitas dan kualitas air b. Dampak pada kualitas udara c. Dampak Kebisingan d. Dampak pada iklim dan cuaca e. Dampak pada tanah 7. Konflik Sosial Konflik merupakan gejala social yang serba hadir dalam kehidupan social, sehingga konflik bersifat inheren, artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau arena pertentangan. Konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap tidak ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami masyarakat pasti pernah mengalami konflik, baik konflik dalam cakupan kecil atau konflik berskala yang cakupannya kecil, seperti konflik dalam keluarga, teman, dan atasan/ itu, konflik dalam cakupan besar, seperti konflik antargolongan atau antarkampung. a. Pengertian Konflik Menurut Pendapat Para Ahli Konflik banyak didefinisikan oleh para ahli antara lain sebagai berikut 1 Menurut Soerjono Soekanto Pengertian konflik menurut soerjono soekanto adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan disertai ancaman dan kekerasan 2 Menurut Gillin dan Gillin Pengertian konflik menurut gillin dan gillin adalah bagian dari proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi, kebudayaan, dan perilaku. 3 Menurut Robert M. Z. Lawang Pengertian konflik menurut Robert Lawang adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti, nilai, status, kekuasaan dan sebagainya. 4 Menurut De Moor Pengertian konflik menurut de moor adalah konflik yang terjadi ika para anggotanya secara besar- besaran membiarkan diri dibimbing oleh tujuan nilai yang bertentangan. b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat adalah sebagai berikut 1 Perbedaan indvidu; perbedaan pendirian dan perasaan 2 Adanya perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi yang berbeda-beda pula. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola pemikiran dan pendirian kelompoknya 3 Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok bisa menyangkut bidang ekonomi, politik dan juga sosial. 4 Terdapat perubahan nilai yang cepat secara tiba-tiba dalam masyarakat. 8. Teori Difusi Inovasi Pada awalnya, bahkan dalam beberapa perkembangan berikutnya, teori Difusi Inovasi senantiasa dikaitkan dengan proses pembangunan masyarakat. Inovasi merupakan awal untuk terjadinya perubahan sosial, dan perubahan sosial pada dasarnya merupakan inti dari pembangunan masyarakat. Rogers dan Shoemaker 1971 menjelaskan bahwa proses difusi merupakan bagian dari proses perubahan sosial. Perubahan sosial adalah proses dimana perubahan terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Perubahan sosial terjadi dalam 3 tiga tahapan, yaitu 1 Penemuan invention, 2 difusi diffusion, dan 3 konsekuensi consequences. Penemuan adalah proses dimana ide/gagasan baru diciptakan atau dikembangkan. Difusi adalah proses dimana ide/gagasan baru dikomunikasikan kepada anggota sistem sosial, sedangkan konsekuensi adalah suatu perubahan dalam sistem sosial sebagai hasil dari adopsi atau penolakan inovasi. Sejak tahun 1960-an, teori difusi inovasi berkembang lebih jauh di mana fokus kajian tidak hanya dikaitkan dengan proses perubahan sosial dalam pengertian sempit. Topik studi atau penelitian difusi inovasi mulai dikaitkan dengan berbagai fenomena kontemporer yang berkembang di masyarakat. Berbagai perpektif pun menjadi dasar dalam pengkajian proses difusi inovasi,seperti perspektif ekonomi, perspektif ’market and infrastructure’ Brown, 1981. Salah satu definisi difusi inovasi dalam taraf perkembangan ini antara lain dikemukakan Parker 1974, yang mendefinisikan difusi sebagai suatu proses yang berperan memberi nilai tambah pada fungsi produksi atau proses ekonomi. Dia juga menyebutkan bahwa difusi merupakan suatu tahapan dalam proses perubahan teknik technical change. Menurutnya difusi merupakan suatu tahapan dimana keuntungan dari suatu inovasi berlaku umum. Dari inovator, inovasi diteruskan melalui pengguna lain hingga akhirnya menjadi hal yang biasa dan diterima sebagai bagian dari kegiatan produktif. Everett Rogers 1983 mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi a. Keunggulan relatif relative advantage Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, kepuasan dan besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi. b. Kompatibilitas compatibility Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai compatible. c. Kerumitan complexity Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi. d. Kemampuan diuji cobakan trialability Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan mendemonstrasikan keunggulannya. e. Kemampuan diamati observability. Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relatif; kesesuaian compatibility; kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi. B. Kerangka Pikir Desa Bontomanai merupakan daerah yang sangat potensial mengembangkan usaha pembuatan batu kerikil hal ini ditunjang keberadaan sungai Balantieng yang sejak dulu dijadikan masyarakat mengantukan hidupnya sebagai penambang batu kemudian diolah menjadi batu pecah kerikil selain bekerja disektor pertanian dan ini mendorong pengusaha yang ingin mendirikan pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai. Namun, keberadaan pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai yang dalam proses produksinya diiringi oleh kepentingan pemilik pabrik sendiri yang justru menimbulkan masalah yang semakin memperlemah keadaan masyarakat. Kegiatan produksi yang hanya berorentasi pada keuntungan semata justru akan menimbulkan perselisihan yang memperburuk kualitas hubungan antara masyarakat dan pemilik pabrik. Sejatinya, sifat hubungan yang terjalin adalah hubungan yang saling menguntukan. Namun perselisihan terjadi disebabkan oleh kepentingan yang bertentangan antara pengusaha dan masyarakat, Sesungguhnya pembangunan industri merupakan salah satu jalur untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di setiap daerah dalam arti memberikan kontribusi pada tingkat hidup yang lebih maju dan bermutu. Namun pada kenyataannya yang terjadi di Desa Bontomanai malah sebaliknya ada pihak diuntungkan dan dirugikan simbiosis parasitisme. Masyarakat yang dirugikan dengan keberadaan pabrik batu kerikil, tentunya dibutuhkan resolusi atau pemecahan masalah antara masyarakat dan pabrik batu kerikil . Untuk lebih jelasnya kerangka konsep dapat dilihat dibawah ini  Gambar Kerangka Pikir PABRIK BATU KERIKIL MASYARAKAT SIMBIOSIS PARASITISME RESOLUSI 26 METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif artinya penelitian dilakukan secara mendalam serta menggunakan pendekatan deskritif yang bermaksud untuk mandapatkan gambaran umum tentang Simbiosis Parasitisme Keberadaan Pabrik Batu Kerikil Dan Masyarakat. Deskriptif yang dimaksud disini adalah dengan menuturkan dan mengambarkan data yang diperoleh apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti barulah kemudian peneliti menarik kesimpulan. B. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini difokuskan pada Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2016 sampai 30 juli 2016. C. Informan penelitian Maleong dalam prastowo 2014195, informan adalah “orang dalam” yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar lokasi atau tempat penelitian. Jadi syaratnya, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang lokasi kewajibannya adalah secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. 1. Informan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 8 orang yang terdiri dari 2 orang pemerintah yang terkait, 5 orang dari masyarakat sekitar pabrik batu kerikil, dan 1 orang dari pihak pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. 2. Penentuan informan. Penentuan informan di tetapkan secara sengaja purposive sampling berdasarkan atas kriteria yang telah ditentukan. a. Pemerintah yang terkait yaitu Kepala Desa Bontomanai dan Ketua BPD, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. b. Masyarakat sekitar pabrik batu kerikil di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. D. Fokus Penelitian Hal-hal yang menjadi fokus peneliti ini adalah simbiosis parasitisme dan resolusi keberadaan pabrik batu kerikil dan masyarakat sekitar Di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Fokus penelitian ini mempermudah penulis dalam menggali data di lapangan agar hasil data yang diperoleh lebih terpusat dan terarah sesuai dengan rumusan permasalahan. E. Instrumen Penalitian Dalam penelitian kualitatif , yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik dan melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang di teliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Dalam penelitian kualitatif rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian. F. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berupa kata-kata, tindakan dan data tambahan yaitu data kependudukan Desa Bontomanai, kemudian penulis mengumpulkan dan menggolongkan data menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data yang diperoleh langsung dari informan atau objek yang diteliti, yang ada hubungannya dengan apa yang diteliti. a. Observasi, adalah suatu bentuk pengamatan, dimana peneliti melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data pengamatan. b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung pada informan. Agar wawancara yang dilakukan dengan mengunakan panduan yang telah disusun sebelumnya, yakni mengunakan interview guide atau panduan wawancara untuk mengali informasi sebanyak mungkin. c. Dokumentasi adalah suatu bentuk data yang diperoleh dari arsip-arsip yang telah ada sebelumnya. Digunakan dalam memperkuat data yang nantinya akan dianalisis secara teliti untuk menghasilkan data yang objektif dan berkualitas. 2. Data sekunder Data pelengkap yang telah lebih dahulu dikumpulakan dan dilaporkan oleh orang atau instansi terkait, sumber ini dapat berupa buku ataupun tesis, majalah-majalah ilmiah, dan data-data statistik yang telah di terbitkan oleh pemerintah. G. Teknik Pengumpulan Data Pada pengumpulan data primer, peneliti menggunakaan bebrapa teknik pengumpulan data antara lain; 1. Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti. 2. Wawancara mendalam Wawancara adalah teknik penelitian dengan menggunakan wawancara mendalam atau antara peneliti dan informan yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan dengan jelas. 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi dari istansi atau lembaga yang ada kaitannya dengan penelitian ini, yang meliputi dengan buku-buku,foto-foto, jurnal dan data statistik yang relevan. H. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan bagian yang penting dalam penelitian kuliatatif. Pada bagian ini memerlukan pekerjaan yang sistematis, komunikatif, dan koperehensif dalam merangkaidan merespon mengorganisasi data, menyusun data dan merakitnya kedalam satu kesatuan yang logis sehingga jelas kaitannya. Untuk menganalisis data, data digunakan analisis interaktif Interactive Model Analisys. Menurut HB. Sutopo bahwa dalam proses analisis data ada tiga komponen pokok yang harus dimengerti dan dipahami oleh setiap peneliti. Tiga komponen tersebut adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi HB. Sutopo,2002 91-93. Adapun penjelasannya sebagai berikut 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abtraksi data kasar yang ada dalam field note. Proses ini berlangsung sepanjang pelaksanaan penelitian, yang dimulai dari bahkan sebelum pengumpulan data. 2. Penyajian Data Penyajian data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian bagian ini, data yang disajikan telah disederhanakan dalam reduksi data dan harus ada gambaran secara menyeluruh dari kesimpulan yang diambil. Suasana kajian data yang baik adalah yang jelas sistematiknya, karena hal itu akan banyak membantu dalam penarikan kesimpulan. Adapun sajian data dapat berupa gambar, matriks, tabel maupun bagan. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah suatu proses penjelasan dari suatu analisis reduksi data yang kemudian diuraikan secara singkat dan padat sesuai dengan hasil data yang ditemukam peneliti. I. Teknik Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, pengabsahan data merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena tanpa pengabsahan data yang diperoleh dari lapangan maka akan sulit peneliti untuk mempertanggunjawabkan hasil penelitinya. Keabsahan data adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa atau memeriksa data, mengorganisasikan data, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah analisis data akan melalui beberapatahapyaitu, mengelompokanya, memilih dan memilah data lalu kemudian menganalisanya. Untuk memperkuat keabsahan data, maka peneliti melakukan usaha-usaha yaitu diteliti kredibilitasnya dengan melakukan teknik-teknik sebagai berikut 1. Perpanjangan Pengamatan Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data atau menambah memperpanjang waktu untuk observasi. Wawancara yang awalnya hanya satu minggu, maka akan ditambah waktu satu minggu lagi. Dan jika dalam penelitian ini, data yang diperoleh tidak sesuai dan belum cocok maka dari itu dilakukan perpanjangan pengamatan untuk mengecek keabsahan data. Bila setelah diteliti kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri. 2. Meningkatkan Ketekunan Untuk meningkatkan ketekunan, peneliti bisa melakukan dengan sering menguji data dengan teknik pengumpulan data yaitu pada saat pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara, maka peneliti lebih rajin mencatat hal-hal yang detail dan tidak menunda-nunda dalam merekam data kembali, juga tidak menganggap mudah / enteng data dan informasi. 3. Trianggulasi Trianggulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan data memeriksa keabsahan data atau verifikasi data, atau istilah lain dikenal dengan trustworthhinnes, yang digunakan untuk keperluan mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yag telah dikumpulkan. a. Trianggulasi Sumber Trianggulasi sumber adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, maksudnya bahwa apabila data yang diterima dari satu sumber adalah meragukan, maka harus mengecek kembali kesumber lain, tetapi sumber data tersebut harus setara derajatnya. Kemudian peneliti menganalisis data tersebut sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan dimintakan kesempatan dengan sumber-sumber data tersebut. b. Trianggulasi Teknik Trianggulasi Teknik adalah untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu yang awalnya menggunakan teknik observasi, maka dilakukan lagi teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara kepada sumber data yang sama dan juga melakukan teknik dokumentasi. c. Trianggulasi waktu Trianggulasi waktu adalah pengujian data yang telah dikumpulkan dengan memverifikasi kembali data melalui informan yang sama pada waktu yang berbeda. d. Trianggulasi peneliti Tringgulasi peneliti adalah membandingkan hasil pekerjaan seorang peneliti dengan peneliti lainnya peneliti yang berbeda tida lain untuk mengecek kembali tingkat kepercayaan data, dengan begitu akan memberi kemungkinan bahwa hasil penelitian yang diperoleh akan lebih dipercaya. 34 GAMBARAN DAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Kabupaten Bulukumba Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke–17 Masehi ketika terjadi perang saudara antara dua kerajaan besar di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang bernama “Tanahkongkong“, disitulah utusan Raja Gowa dan Raja Bone bertemu, mereka berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing. “Bangkeng Buki”, yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompo Battang diklaim oleh pihak kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian Timur. Namun pihak kerajaan Bone berkeras mempertahankan Bangkeng Buki sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari Barat sampai ke Selatan. Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis “Bulukumupa”, yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi “Bulukumba”. Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai ada, dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten. B. Letak Dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang menjadi fokus pengambilan data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Desa Bontomanai, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. 1. Aspek Geografis Desa Bontomanai terletak di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan dan termasuk salah satu desa diantara 13 desa dan 1 Kelurahan di Kecamtan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Luas Wilayah Desa Bontomanai 10,40 km2, terdiri dari Pemukiman Penduduk, Pasar, Lahan Pertanian, Lahan Perkebunan, Perkantoran, Sekolah, Pekuburan Umum, Lapangan Sepak Bola, Kawasan Hutan, Hujan di desa Bontomanai 2,500 MM dengan Suhu rata – rata per hari 19-24 C .Desa Bontomanai berada diketingian 900MDL dari permukaan laut dan wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi. Jarak dari Kota Kecamatan Rilau Ale + 7 Km dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 15 Menit. Sedangakan jarak Desa Bontomanai ke Kota Kabupaten Bulukumba + 15 Km, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 30 jarak Desa Bontomanai ke Ibu Kota Provinsi + 160 Km , dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 3 Jam. Desa ini memiliki tingkat kemiringan tanah yakni 45 Desa Bontomanai terletak di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan dan termasuk salah satu desa diantara 13 desa dan 1 Kelurahan di Kecamtan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. Luas Wilayah Desa Bontomanai 10,40 km2, terdiri dari Pemukiman Penduduk, Pasar, Lahan Pertanian, Lahan Perkebunan, Perkantoran, Sekolah, Pekuburan Umum, Lapangan Sepak Bola, Kawasan Hutan, Hujan di desa Bontomanai 2,500 MM dengan Suhu rata – rata per hari 19-24 C .Desa Bontomanai berada diketingian 900MDL dari permukaan laut dan wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi. Jarak dari Kota Kecamatan Rilau Ale + 7 Km dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 15 Menit. Sedangakan jarak Desa Bontomanai ke Kota Kabupaten Bulukumba + 15 Km, dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 30 jarak Desa Bontomanai ke Ibu Kota Provinsi + 160 Km , dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Roda Empat dan Kendaraan Roda Dua , atau kendaraan lainnya dengan waktu tempuh + 3 Jam. Desa ini memiliki tingkat kemiringan tanah yakni 45

merupakanproses yang berkesinambungan karena berlangsung dalam segala situasi, baik di lingkungan rumah atau sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini diungkapkan dengan baik oleh John Dewey.

Ilustrasi perubahan sosial Credit Jakarta Faktor penyebab perubahan sosial bisa memengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam sosiologi, perubahan sosial termasuk subjek yang penting dipelajari. Faktor penyebab perubahan sosial memiliki dampak mendalam bagi masyarakat. VIDEO Deretan Perubahan Perilaku Masyarakat Selama Social Distancing Penyebab Perubahan Sosial, Ada dari Luar dan Dalam Masyarakat Ciri-ciri Perubahan Sosial dan Definisinya Menurut Para Ahli Faktor penyebab perubahan sosial adalah bagian dari cara interaksi dan hubungan manusia mengubah institusi budaya dan sosial dari waktu ke waktu. Sebagian besar perubahan tidak terjadi secara instan. Dalam masyarakat, faktor penyebab perubahan sosial seringkali timbul sangat lambat. Tidak ada masyarakat yang tetap sama selamanya. Ini sebabnyak faktor penyebab perubahan sosial akan selalu ditemukan. Faktor penyebab perubahan sosial bisa memengaruhi kelompok maupun individu. Berikut faktor penyebab perubahan sosial, dirangkum dari berbagai sumber, Selasa 16/2/2021.Pengertian perubahan sosialIlustrasi Kerumunan Orang Credit mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan dalam interaksi dan hubungan manusia yang mengubah institusi budaya dan sosial. Perubahan ini terjadi seiring waktu dan seringkali memiliki konsekuensi yang mendalam dan berjangka panjang bagi masyarakat. Pengertian perubahan sosial menurut Selo Soemarjan perubahan sosial adalah segala perubahanperubahanpada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalam nilai-nilai sikap dan pola prilaku antar kelompok-kelompok di dalam masyarakat. Pengertian perubahan sosial menurut Kingsley Davis Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Menurutnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan dalam hubungan-hubungan antara buruh dengan majikan, dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik. Pengertian perubahan sosial menurut Robert M MacIver Perubahan-perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial social relationships atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan equilibrium hubungan sosial. Ilustrasi perubahan sosial Credit jumlah penduduk Perubahan jumlah penduduk juga merupakan menyebaban terjadinya perubahan sosial, seperti berkuranagnya dan bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah tertentu. Bertambahnya suatu penduduk pada suatu daerah dapat mengakbatkan perubahan padastruktur masyarakat, terutama mengenai lembaga-lembaga kemasyarakatan. Kehidupan masyarakat pun akan berubah karena pencampuran antara berbagai macam pola prilaku sosial dan kebudayaan begitu juga ekonomi, politik dan keamanan. Penemuan baru Penemuan baru juga dapat memengaruhi perubahan sosial. Penemuan yang benar-benar baru disebut discovery. Penemuan baru ini berupa alat, gagasan, atau rangkaian ciptaan. Penemuan baru apabila telah diterima dan diakui masyarakat disebut invention. Proses yang terjadi dalam discovery menjadi invention memerlukan waktu lama. Pertentangan Pertentangan masyarakat mungkin pada dasarnya sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok, dan antar kelompok dengan penyebab perubahan sosial dari luarIlustrasi pengungsi Afghanistan yang telah memiliki hak membuat rekening bank AFP Photo / A. MajeedAlam Faktor penyebab perubahan sosial dari luar bisa terjadi karena perubahan alam. Hal ini dikarenakan alam juga memiliki peranan yang snagat penting bagi kehidupan manusia. Adanya bencana alam juga merupakan faktor penyebab perubahan sosial. Hal ini bisa terjadi karena dengan adanya bencana dalam suatu masyarakat akan mengubah segala bentuk struktur dan juga sistem hidup yang direncanakan. Perang Peperangan dapat pula menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan karena biasanya kelompok yang menang akan memaksakan kebudayaan pada kelompok yang kalah. Perubahan sosial karena peperangan ini bisa terjadi karena melibatkan seluruh komponen masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun kecil. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik, artinya masing-masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain penyebab perubahan sosialIlustrasi Budaya Masyarakat Indonesia Credit Soerjono Soekanto merumuskan beberapa faktor penyebab perubahan sosial yang bisa terjadi pada masyarakat. Faktor penyebab perubahan sosial ini di antaranya adalah Kontak dengan kebudayaan lain Kontak dengan kebudayaan lain atau difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu. Dengan proses ini manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebarkan pada masyarakat luas, sampai umat manusia di dunia dapat menikmati penggunaannya. Sistem pendidikan formal yang maju Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berpikir secara objektif, hal tersebut akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakat yang akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau penyebab perubahan sosialIlustrasi perubahan sosial Credit menghargai karya orang dan keinginan untuk maju Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, maka masyarakat akan menjadi pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru. Hadiah Nobel misalnya, menciptakan dorongan untuk menciptakan hasil-hasil karya yang baru. Toleransi terhadap perbuatan menyimpang Adanya toleransi terhadap hal ini akan berakibat perbuatan menyimpang tersebut akan melembaga, dan dapat menjadi kebiasaan terus menerus yang dilakukan penyebab perubahan sosialIlustrasi kerja sama, berkumpul Photo by Ali Yahya on UnsplashSistem terbuka pada lapisan masyarakat Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial secara luas atau berarti memberi kesempatan kepada individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status lebih tinggi. Adanya penduduk yang heterogen Masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda, ras yang berbeda, ideologi yang berbeda, dan seterusnya mempermudah terjadinya pertentangan pertentangan yang mengundang kegoncangan-kegoncangan. Keadaan demikian menjadi pendorong bagi terjadinya perubahan-perubahan dalam penyebab perubahan sosialilustrasi berkumpul dengan keluarga saat buka bersama/pexelsKetidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu Ketidakpuasan yang berlangsung selama dalam sebuah masyarakat berkemungkinan besar akan mendatangkan revolusi. Adanya orientasi ke masa depan Adanya pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa-masa yang akan datang dapat merakibat munculnya perubahan dalam sistem sosial yang ada. Ini karena apa yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa yang akan datang.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pemanfaatanmedia sosial sebagai media pembelajaran pada proses pembelajaran yang banyak dipakai saat ini adalah Facebook, Twitter, Line, Whatsapp, dan Instagram. Inilah beberapa aplikasi yang sering digunakan, baik oleh masyarakat umum maupun pelajar.

Perubahan ProsesA. Pengertian Perubahan ProsesPerubahan sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk nilai-nilai, sikap, pola, perilaku di antara kelompok dalam masyarakat. Sementara proses adalah runtunan perubahan peristiwa dalam perkembangan sesuatu. Demikian perubahan proses adalah perubahan yang meliputi serangkaian tahap atau proses menuju penyempurnaan atau tahap yang lebih baik. Perubahan proses dianggap tidak mendasar, hanya menyempurnakan dasar sebelumnya. Bisa dianggap juga dianggap sebagai perbaikan perubahan sebelumnya. B. Contoh Perubahan Proses1. Revisi kebijakan keamanan kelautan di perbatasan dengan memberi sanksi lebih keras terhadap kapal-kapal asing yang berusaha mengambil hasil bumi nusantara ketimbang pada masa pemerintahan sebelumnya. 2. Perubahan kurikulum pendidikan untuk menyempurnakan kekurangan yang Amandemen UUD 1945, ada beberapa pasal yang dihapus dan juga ada pasal yang baru ditambahkan, hal ini bertujuan agar UUD 1945 lebih sempurna, menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat Indonesia. Dari berbagai sumberDownload Aletheia Rabbani من لم يذق مر التعلم ساعة, تجرع ذل الجهل طول حياته “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i
1 Teori Konflik Ralf Dahrendorf. Teori konflik sebagian berkembang sebagai reaksi terhadap fungsionalisme struktural dan akibat berbagai kritik, yang berasal dari sumber lain seperti teori Marxian dan pemikiran konflik sosial dari Simmel. Salah satu kontribusi utama teori konflik adalah meletakan landasan untuk teori-teori yang lebih
0% found this document useful 0 votes780 views1 pageDescriptionkonsekuensi sosial dan dampak sosial perlu dibedakanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes780 views1 pageKonsekuensi Sosial Adalah Akibat Sosial Sebagai Kelanjutan Logis Sebuah Keadaan Atau Pemakaian Dan Sudah Disadari Akan TerjadiDescriptionkonsekuensi sosial dan dampak sosial perlu dibedakanFull descriptionJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
padadasarnya kehidupan sosial adalah dinamis. Perubahan sosial dapat berupa perubahan kecil maupun sampai pada taraf perubahan sangat besar yang mampu memberikan pengaruh bagi kehidupan masyarakat. Perubahan sosial tersebut akan nampak apabila adanya perbedaan antara keadaan tertentu dalam jangka waktu yang berbeda. Menurut Abdulsyani (1995:83), Semuahewan diprogram untuk bertahan hidup. Naluri bertahan hidup adalah kemampuan semua makhluk yang menghuni bumi untuk menghadapi kedua agresi eksternal dan internal, memungkinkan kita untuk tetap hidup dan menghindari kematian, memiliki konsekuensi dan tujuan akhir pelestarian jenis. Jika Anda mencoba membunuh seekor lebah, ia akan merasa .
  • pltgmd5jec.pages.dev/790
  • pltgmd5jec.pages.dev/930
  • pltgmd5jec.pages.dev/610
  • pltgmd5jec.pages.dev/462
  • pltgmd5jec.pages.dev/426
  • pltgmd5jec.pages.dev/581
  • pltgmd5jec.pages.dev/507
  • pltgmd5jec.pages.dev/232
  • pltgmd5jec.pages.dev/943
  • pltgmd5jec.pages.dev/520
  • pltgmd5jec.pages.dev/3
  • pltgmd5jec.pages.dev/344
  • pltgmd5jec.pages.dev/594
  • pltgmd5jec.pages.dev/887
  • pltgmd5jec.pages.dev/826
  • konsekuensi yang konkret dalam proses perubahan sosial adalah