Halini didasarkan pada ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang fungsi malaikat sebagai "yang mengatur persoalan-persoalan" sebagaimana tertera dalam Q.S. al-Nâzi'at [79]: 5. Sehingga bisa disimpulkan bahwa ketika manusia tergerak melakukan hal baik, maka itu adalah bisikan dari hati nurani manusia yang bersumber dari malaikat
Ilustrasi mgenimani malaikat. Foto Unsplash/Mufid MajnunDalam agama Islam, terdapat 6 perkara yang ada dalam rukun iman dan wajib diimani, salah satunya adalah iman kepada malaikat. Bukan tanpa alasan umat Islam diwajibkan untuk beriman kepada malaikat. Sebab terdapat beberapa hikmah beriman kepada dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Istiqomah dan Ulfa Wulan Agustina 2021 3, iman kepada malaikat memiliki arti meyakini bahwa malaikat yang Allah SWT ciptakan dari nur atau cahaya itu ada keberadaannya walaupun tidak bsa dilihat dan meyakini bahwa mereka memiliki sifat-sifat 10 malaikat yang wajib diimani, mulai dari Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Setiap dari mereka memiliki tugas mulai dari menyampaikan wahyu Allah, memberi rezeki, menanyakan di alam kubur, hingga bertugas di pintu surga dan Hikmah Beriman Kepada Malaikat sebagai Rukun Iman KeduaIlustrasi mengimani malakat sebagai rukun iman kedua. Foto Unsplash/Rachid OuchariaAda banyak hal yang dapat diambil pelajaran dari beriman kepada malaikat, di antaranya adalah1. Taat Beribadah Kepada Allah SWTMalaikat merupakan makhluk yang Allah SWT ciptakan untuk taat kepada-Nya. Hal ini membuat malaikat selalu beribadah dan tunduk akan perintah yang telah Allah SWT الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَArtinya, “Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud.” QS. Al-A’raf 2062. Mengetahui Bahwa Setiap Perbuatan Pasti DicatatDari 10 malaikat yang wajib diimani, terdapat dua malaikat yang selalu ada di kiri dan kanan manusia. Kedua malaikat tersebut adalah Malaikat Raqib dan Atib. Malaikat Raqib memiliki tugas untuk mencatat amal baik manusia. Sedangkan Malaikat Atid bertugas untuk mencatat hal buruk dan dosa firman Allah SWT,وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌArtinya, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir," QS. Qaf 16-183. Mempercayai Adanya Rezeki dari Allah SWTMalaikat Mikail merupakan malaikat yang memiliki tugas untuk memberikan rezeki kepada manusia dari Allah SWT. Manusia bisa belajar dari kejadian ini bahwa setiap rezeki yang ada telah Allah SWT مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍArtinya, “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS. Ar-Ra’d 114. Mempercayai Bahwa Akan Ada Kehidupan Setelah KematianSetelah kehidupan di dunia, bukan berarti manusia bisa hidup bebas. Sebab, akan ada pertanggung jawaban atas apa perbuatannya di dunia. Di mulai saat di alam kubur, yakni terdapat dua Malaikat Munkar Nakir yang menanyakan keimanannya, mulai dari tuhan, agama, hingga اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ“Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang alim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” QS. Ibrahim 27 Iman Kepada Allah SWTDengan menginami malaikat, manusia juga belajar dalam menyempurnakan iman kepada Allah SWT. Sebab, malaikat sebagai ciptaan Allah SWT dan mengetahui berapa besarnya pencipta 5 hikmah dari beriman kepada malaikat. Dengan mengetahui hikmah yang ada, kita dapat menyempurnakan ibadah dan mengetahui bahwa setiap apa yang dilakukan pasti akan dipertanggungjawabkan.MZM Misalnya malaikat diciptakan dari cahaya, sedangkan manusia dari tanah, dan jin dari api. Selain itu masih ada beberapa sifatnya yang lain yang membedakan antara ketiga makhluk tersebut. Perbedaan antara malaikat dengan manusia dan jin adalah sebagai berikut: Malaikat diciptakan dari nur / cahaya, manusia diciptakan dari tanah, sedangkan
Web server is down Error code 521 2023-06-15 212018 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d7ddaa98bb70b4e • Your IP • Performance & security by Cloudflare

Allahmenciptakan Malaikat untuk hanya taat kepada Allah saja. Sedangkan manusia tidak semuanya taat dan pembangkang kepada Allah swt. 2)Mengapa kita harus mengimani malaikat allah swt? Karena merupakan salah satu Rukun Iman yang wajib kita imani dari sejak dini. Malaikat Jibril merupakan Malaikat yang menyampaikan wahyu kepada para Rasul Allah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Beberapa minggu yang lalu saya belajar mengenai matakuliah akidah akhlak dengan materi Iman Kepada Allah, Malaikat dan Rasul-Nya. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung, Dosen saya menanyakan kepada kami mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul, sedangkan Dia maha kuasa maha segalanya, Allah tidak membutuhkan atau bergantung pada apapun, namun mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul? Beriman kepada allah artinya percaya dan yakin bahwa allah itu satu wahid, meyakini dengan akal akan wujud dan kebenaran-Nya sebagai pencipta, pemelihara dan tuhan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Allah maha segalanya, namun mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul sedangkan logikanya allah pasti bisa mengurus semuanya di muka bumi ini sendiri ?Tidaklah Allah menciptakan sesuatu jika tidak ada gunanya. Untuk mendekatkan pemahaman manusia akan pengawasan Allah, maka Allah swt menciptakan para malaikat. Hal ini tidak menunjukkan bahwa Allah swt membutuhkan atau tergantung pada malaikat. Sebab Allah Maha Berdiri Sendiri, tak membutuhkan bantuan siapa-siapa di luar Dzat-Nya. Justru Keberadaan malaikat merupakan bagian dari ujian Allah kepada manusia untuk mengimani yang ghaib. Ini bagian yang tak terpisahkan dari rukun iman yang keeenam. Malaikat diciptakan untuk mengemban tugas tertentu. Dengan demikian, malaikat berperan sebagai penghubung antara manusia dengan Allah. Karena manusia tidak dapat bertemu langsung dengan allah, maka dari itu perlu adanya malaikat sebagai penghubung dan pengatur yang ada dimuka bumi seperti menyampaikan wahyu, menurunkan rezeki, mencabut nyawa, mencatat amal baik dan buruk dan menjalankan tugas lainnya yang telah ditetapkan allah swt . Ia tak akan pernah keluar dari perannya tersebut sampai hari kiamat atau sampai Allah menghendaki yang allah juga menciptakan rasul untuk menyampaikan atau menyebarkan ajaran-Nya kepada seluruh umat manusia di muka bumi melalui melalui wahyu yang disampaikan oleh malaikat allah. Karena manusia memiliki kelebihan wawasan, intelektual dan keterampilan yang tidak dimiliki oleh para malaikat, maka manusialah yang dipilih oleh Allah SWT sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini seseorang yang diberi mandat untuk bertindak sebagai pengatur di muka bumi. Untuk itu allah mengutus rasul menyampaikan atau menyebarkan ajaran allah agar manusia bisa menjalankan kehidupan sebaik mungkin apalagi disaat sepeninggalan rasulullah saw. Dari penjelasan diatas, terjawab sudah mengapa allah menciptakan malaikat dan rasul, sekalipun allah maha kuasa dan tidak bergantung kepada apapun, namun pasti ada alasan dan tujuan allah menciptakan setiap makhluk-Nya. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Sebagaimakhluk ciptaan Allah, manusia memiliki perbedaan dengan Malaikat. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek berikut: 1. Sifat-sifatnya. a. Manusia sebagai makhluk zhahir, yang tampak dan dapat dilihat mata manusia, sedangkan Malaikat dalam bentuk aslinya merupakan makhluk gaib yang tidak dapat dilihat. b.
Kedudukan manusia dan malaikat di sisi Allah SWT adalah sama-sama makhluk Allah SWT. Hanya saja bagi manusia yang bertakwa maka akan mendapat kedudukan yang lebih tinggi derajatnya dari malaikat sekalipun sebab orang yang bertakwa adalah mereka yang telah berhasil melawan hawa nafsunya. Apakah manusia lebih mulia dari malaikat? Masih ada makhluk ciptaan Allah SWT lainnya yang lebih sempurna dari malaikat, yaitu kita, manusia. Manusia disebut sebagai makhluk yang sempurna karena Allah SWT memberi manusia kemampuan untuk berpikir dan berkehendak sendiri. Apakah para malaikat lebih mulia dari para rasul? Karena malaikat tidak mempunyai hawa nafsu dan tidak pernah membangkang sedikit pun dari Allah derajat nya sedikit lebih mulia dari pada Rasul. Mengapa manusia disebut sebagai makhluk yang paling mulia? Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia kedudukannya di muka bumi ini, karena interaksinya dengan lingkungan tidak hanya dibekali oleh naluri insting saja, tetapi juga dibekali dengan akal. Kenapa kita harus mengimani malaikat Padahal manusia itu adalah makhluk yang lebih mulia dari malaikat? Hal ini karena wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan utusan melalui perantara malaikat. Sehingga jika kita tidak beriman kepada para malaikat, maka hal itu akan menyebabkan kita ingkar terhadap keberadaan para rasul, wahyu, dan bahkan keberadaan Allah SWT. Apa perbedaan manusia dan malaikat yang paling menonjol sebagai makhluk Allah? Manusia adalah mahluk alam syahadah nyata sedangkan malaikat adalah makhluk ghaib. Manusia dibekali akal dinamis dan hawa nafsu sementara malaikat tidak dibekali hawa nafsu dan hanya memiliki akal yang statis. Semua malaikat patuh dan taat kepada Allah SWT sementara manusia ada yang patuh ada pula yang ingkar. Mengapa sifat malaikat berbeda dengan manusia? Berbeda dengan manusia yang diciptakan dari tanah, malaikat diciptakan dari cahaya. Hal ini membuat malaikat menjadi salah satu makhluk yang tak kasat mata. Malaikat tidak memiliki nafsu. Sehingga, ketika ia diperintahkan untuk bersujud kepada Allah, ia akan terus bersujud tanpa lelah. Apakah malaikat bisa berubah menjadi manusia? Mampu berubah wujud Terkadang, malaikat bisa berubah menjadi manusia. Siapa orang yang paling mulia di hadapan Allah? Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. Mengapa derajat manusia lebih tinggi daripada derajat malaikat? Mengapa derajat manusia yang beriman lebih tinggi daripada malaikat? Karena manusia adalah mahluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah oleh karena itu Drajat manusia dengan malaikat lebih tinggi manusia. Siapakah makhluk yang paling mulia diantara keempat makhluk Allah? Assalamu’alaikum wr wb. Manusia, merupakan makhluk paling sempurna diantara makhluk ciptaan Allah lainnya. Alangkah tegapnya ketika berjalan, cermat ketika berfikir, dalam bertindak laksana malaikat, tanpa sayap bisa terbang ke angkasa bagaikan burung. Siapa malaikat paling tampan? Dalam penjelmaannya, malaikat Jibril pernah menjelma sebagai sahabat Nabi SAW yang memiliki paras yang sangat tampan. Apa perbedaan antara malaikat nabi dan manusia? Adapun perbedaan antara keduanya, Malaikat dan Nabi, sebagai berikut Malaikat diciptakan dari cahaya. Adapun nabi, sama seperti manusia lainnya, diciptakan dari tanah. Malaikat tak memiliki jenis kelamin sementara Nabi, menurut Rasulullah, adalah manusia dari golongan pria. Apakah malaikat itu manusia? Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah tidak makan dan minum dan juga tiak mempunyai nafsu seperti manusia. Malaikat merupakan makhluk yang selalu taat kepada Allah dan tidak pernah membangkang kepada- Nya. Apakah manusia adalah makhluk paling mulia? Manusia Mahluk Paling Mulia di Muka Bumi, Lalu Kenapa Harus Takut Sama Jin atau Setan? GALAMEDIA – Allah telah menyatakan bahwa manusia adalah mahluk paling mulia di muka bumi dengan kesempurnaan yang melebihi makhluk lain atas karunia-Nya. Apa yang membuat manusia menjadi mulia? Manusia dianugerahi Allah, Rabb Yang Maha Adil berupa pendengaran, penglihatan, dan hati untuk membantu akal memberikan perintah kepada organ tubuh yang lain untuk merespon setiap hal yang dialami manusia. Bagaimana bukti bahwa manusia itu makhluk yang mulia? Bukti paling kongkrit yaitu manusia memiliki kemampuan intelegesi dan daya nalar sehingga manusia mampu berifikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan lainnya. Mengapa malaikat merupakan makhluk yang paling taat kepada Allah? Jawaban. Alasan kenapa malaikat merupakan makhluk yang paling ta’at adalah karena malaikat merupakan makhluk yang selalu melakukan apa yang Allah perintahkan. Malaikat juga merupakan makhluk yang tidak pernah melakukan perbuatan yang termasuk perbuatan maksiat kepada Allah. Referensi Pertanyaan Lainnya1Sebutkan 5 Contoh Bentuk Benda?2Salah Satu Ciri Reklame Yang Tepat Adalah?3Rasul Diutus Ke Dunia Untuk Memberi?4Berikut Ini Yang Bukan Gaya Dalam Renang Adalah?5Memberi Uang Kepada Pengemis Termasuk Sila Ke?6Dampak Negatif Gen Bacillus Thuringiensis?7Daerah Pertanian Di Negara Vietnam Terdapat Di?8Yang Bukan Termasuk Jenis Pukulan Smash Dalam Bulutangkis Adalah?9Berikut Ini Manfaat Ekologis Dari Terumbu Karang Kecuali?10Jumlah Isomer Dari Molekul C4h8 Adalah?
RifqiFairuz 13 Oktober 2020 4318. Malaikat Raqib dan Atid pastinya sudah sangat familiar di telinga setiap Muslim. Nama dua malaikat ini ada di antara sepuluh nama malaikat yang wajib diimani, dan dikenal sebagai nama malaikat pencatat amal manusia, baik atau buruk. Aktivitas atau tugas malaikat memang sangat dekat dengan manusia, yang bahkan
- Malaikat merupakan salah satu makhluk yang selalu taat dan tunduk kepada segala perintah Allah SWT. Di dalam rukun iman yang kedua, Allah SWT mewajibkan seluruh umat Islam untuk beriman kepada para malaikatnya. Hal tersebut berarti bahwa seluruh mukmin harus meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan, jika Allah SWT telah menciptakan malaikat untuk selalu tunduk atas segala perintah-Nya. Malaikat merupakan makhluk yang tidak pernah ingkar kepada Allah SWT. Sehingga mereka maksum atau terhindar dari perbuatan dosa. “Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak bernyawa dan juga para malaikat, dan mereka malaikat tidak menyombongkan diri.” An-Naml {16}49 Dikutip dari laman NU Online, kata “malaikat” dalam bahasa Arab berasal dari jamak kata “malak” yang berarti kekuatan. Sedangkan, ada beberapa ulama yang berkeyakinan bahwa kata “malak” berasal dari kata “alaka” yang bermakna mengurus, perutusan, atau risalah. Malaikat dapat diartikan sebagai utusan Allah SWT. “Dan para utusan Kami para malaikat telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, “Selamat.” Dia Ibrahim menjawab, “Selamat atas kamu.” Ma-ka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.” Al Hud {11}69 Sifat Malaikat yang Membedakannya Dengan ManusiaTerdapat beberapa sifat khusus malaikat yang berbeda dengan manusia. Bahkan, sifat-sifat malaikat ini sebaiknya menjadi suri tauladan dalam kehidupan manusia di dunia. Beberapa sifat-sifat malaikat yang membedakan malaikat dengan manusia sebagai berikut 1. Malaikat diciptakan dari cahaya nurBerbeda dengan manusia yang diciptakan dengan tanah, maupun iblis dan jin yang diciptakan dari api. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya nur. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Muslim sebagai berikut “Malaikat itu diciptakan dari cahaya. Jin diciptakan dari api yang menyala-nyala, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian.” HR Muslim 2. Malaikat selalu tunduk kepada Allah SWTManusia memiliki sifat yang bermacam-macam, terkadang mereka bersifat patuh dan terkadang juga ingkar. Sedangkan, malaikat selalu memiliki sifat patuh dan tunduk kepada Allah SWT. “Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih.” Al-Anbiya {21}19 3. Malaikat tidak memiliki nafsu seperti makan dan minumBerbeda dengan manusia yang diberikan nafsu oleh Allah SWT. Malaikat yang diciptakan dari cahaya tidak memiliki nafsu maksum, tidak makan, dan minum. Selain itu, malaikat juga tidak berjenis kelamin. “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” At-Tahrim {66}6. 4. Malaikat tidak memiliki rasa lelahMalaikat tidak memiliki rasa lelah seperti manusia. Malaikat selalu menjalankan perintah Allah SWT tanpa adanya istirahat. “Mereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.” Al-Anbiya {21}20 5. Malaikat dapat menyerupai manusiaMalaikat dapat menyerupai manusia. Rasulullah SAW pernah berjumpa dengan malaikat Jibral dalam wujud manusia. Dikutip dari jurnal Meneladani Sifat-Sifat Malaikat Allah Sebagai Bentuk Mengimani Adanya Malaikat oleh Multyana Abdullah 2018149, Malaikat Jibril pernah mendatangi Rasulullah SAW dalam wujud seorang lelaki. “…Dia mendatangi Rasulullah dalam bentuk seorang laki-laki, dan pada kesempatan ini, dia mendatangi beliau dalam bentuknya yang sesungguhnya, sehingga dia menutupi ufuk langit” HR Muslim 6. Malaikat tidak diketahui jumlahnyaJumlah malaikat tidak diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa nama-nama malaikat yang wajib untuk diketahui umat Islam. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kemenag 2019174-175, beberapa nama malaikat yang wajib untuk diketahui yaitu, Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Yulaika Ramadhani

Jawab Malaikat selalu taat pada Allah, sedangkan manusia tidak, karena malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang diutus untuk mengurusi sesuatu, memiliki tugas untuk menjalankan perintah-Nya, terbuat dari nur, tidak memiliki nafsu, dan akal pikirannya tetap / statis. Manusia tidak selalu patuh, sebab memiliki nafsu, akal pikirannya berubah

Hello Sobat Id_Usaha, kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan antara malaikat dengan manusia. Kedua makhluk ini sering kali disebutkan dalam agama, namun masih banyak yang bingung mengenai perbedaan antara keduanya. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. Asal Usul Malaikat dan Manusia Malaikat dan manusia memiliki asal usul yang berbeda. Dalam kepercayaan agama, malaikat merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan sebelum manusia. Sedangkan manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan diberikan akal serta kebebasan dalam menjalani hidup. Bentuk Fisik Malaikat dan manusia juga memiliki perbedaan dalam bentuk fisik. Malaikat biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki sayap dan memiliki cahaya yang terang. Sedangkan manusia memiliki bentuk fisik yang bervariasi, tergantung pada etnis, ras, dan budaya masing-masing. Kehidupan Abadi vs. Kehidupan Fana Perbedaan lain antara malaikat dan manusia adalah kehidupan mereka. Malaikat dikenal sebagai makhluk yang abadi dan tidak dapat mati, sedangkan manusia memiliki kehidupan yang fana dan pasti akan mengalami kematian. Kebebasan dalam Bertindak Manusia memiliki kebebasan dalam bertindak dan memilih jalan hidupnya, sedangkan malaikat tidak memiliki kebebasan seperti manusia. Malaikat hanya bisa melakukan perintah Tuhan dan tidak memiliki kehendak bebas seperti manusia. Kemampuan untuk Berdosa Manusia memiliki kemampuan untuk berdosa, sedangkan malaikat tidak memiliki kemampuan untuk berdosa. Hal ini karena malaikat diciptakan dengan tugas untuk melakukan kehendak Tuhan dan tidak memiliki kehendak bebas untuk melakukan dosa. Kemampuan untuk Memiliki Anak Manusia memiliki kemampuan untuk memiliki anak, sedangkan malaikat tidak memiliki kemampuan untuk memiliki anak. Hal ini karena malaikat tidak diciptakan dengan kemampuan reproduksi seperti manusia. Perbedaan Kehidupan Setelah Kematian Setelah kematian, manusia dan malaikat memiliki kehidupan yang berbeda. Manusia akan mengalami pengadilan terakhir, di mana ia akan diberikan hukuman atau pahala sesuai dengan perbuatannya selama hidup di dunia. Sedangkan malaikat tidak akan mengalami pengadilan terakhir, karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk berdosa. Malaikat dan Manusia dalam Berbagai Agama Perbedaan antara malaikat dan manusia juga berbeda-beda dalam kepercayaan agama Kristen, malaikat dikenal sebagai makhluk yang bertugas menjaga dan membantu umat manusia, sedangkan dalam Islam, malaikat dianggap sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tidak memiliki kehendak bebas dan hanya melakukan perintah Tuhan. Sedangkan dalam agama Hindu, malaikat tidak diakui keberadaannya dan diyakini bahwa manusia dapat menjadi dewa. Peran Malaikat dan Manusia dalam Kehidupan Malaikat dan manusia juga memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan. Malaikat memiliki tugas untuk membantu dan melindungi manusia, sedangkan manusia memiliki tanggung jawab untuk menjalankan perintah Tuhan dan menjaga keharmonisan alam semesta. Kedudukan dalam Hierarchy Surgawi Dalam hierarki surgawi, malaikat dan manusia memiliki kedudukan yang berbeda. Dalam agama Kristen, malaikat ditempatkan di atas manusia dan dianggap sebagai pembawa pesan-pesan Tuhan. Sedangkan dalam Islam, manusia ditempatkan di atas malaikat dan dianggap sebagai khalifah Tuhan di bumi. Kemampuan untuk Berdoa Manusia memiliki kemampuan untuk berdoa, sedangkan malaikat tidak memiliki kemampuan untuk berdoa. Hal ini karena malaikat sudah berada dalam kehadiran Tuhan dan tidak perlu berdoa seperti manusia. Perbedaan dalam Konsep Tuhan Perbedaan lain antara malaikat dan manusia adalah dalam konsep Tuhan. Dalam agama Kristen, Tuhan dianggap sebagai Trinitas yang terdiri dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus, sedangkan dalam Islam, Tuhan dianggap sebagai satu-satunya yang berkuasa atas segalanya. Penutup Demikianlah beberapa perbedaan antara malaikat dengan manusia. Walaupun keduanya memiliki perbedaan, namun keduanya tetaplah makhluk ciptaan Tuhan yang harus dihormati dan dijaga keberadaannya. Mari kita menjaga keharmonisan alam semesta dengan baik. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya, Sobat Id_Usaha!

Pengawasanmalaikat terhadap perbuatan manusia dapat diyakini kebenarannya setelah ilmu pengetahuan menciptakan alat-alat modern yang dapat mencatat semua kejadian yang terjadi pada diri manusia. Sebagai contoh, alat pengukur pemakaian aliran listrik dan air minum di tiap-tiap kota dan desa telah diatur sedemikian rupa, sehingga dapat diketahui loading...Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Foto ilustrasi/ist Muslimah, pernahkah kita melihat seseorang yang berhasil selamat dari kecelakaan maut yang menimpanya? Atau mugkin kita sendiri mengalami, terhindar dari bahaya yang datang secara tak terduga. Hal-hal ajaib yang mustahil terjadi dalam perhitungan logika manusia . ' Dan ternyata, hal itu terjadi bukan karena keberuntungan, tetapi sejatinya ada malaikat penjaga dan pendamping yang diutus untuk setiap manusia. Baca Juga Dalil adanya malaikat penjaga untuk setiap manusia terdapat pada Al Qur’an. Allah Ta'ala berfirman,لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌ؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.........” QS. Ar Ra’d 11.Dikutip dari berbagai sumber, beberapa tafsir ulama menjelaskan tentang ayat Al Qur'an tersebut. Dalam tafsir Ath Thabari misalnya. Dipaparkan penjelasan Ibnu Abbas mengenai ayat tersebut, “Mereka adalah para malaikat yang menjaga manusia dengan perintah Allah, jika ada takdir yang akan menimpanya maka malaikat ini menyingkir darinya.” Baca Juga Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan ayat tersebut dengan rincian bahwa ada empat malaikat yang diutus bagi setiap diri manusia. Dua malaikat di antaranya ialah pencatat amal baik yang berada di sebelah kanan manusia, dan malaikat pencatat amal buruk yang berada di sisi kiri. Adapun dua malaikat lain ialah malaikat penjaga yang berada di depan dan di belakang Ibnu Katsir tersebut sesuai dengan ayat Allah yang lain, yakni Rabb Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” QS. Qaaf 16-17. Baca Juga Siapakah malaikat penjaga-penjaga ini? Para malaikat penjaga itu disebut dengan malaikat mu’aqibat. Rasulullah menyifati mu’aqibat sebagai malaikat pagi dan malam. Yakni malaikat tersebut bergantian setiap Shubuh dan Isya. Karena itulah mereka disebut Mu’ bergantian tugas, mu’aqibat akan bertemu Allah dan Dia akan menanyakan kabar manusia yang dijaga. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat sholat Subuh dan sholat Ashar. Baca Juga Dalam salah satu hadis, Rasulullah Shallallahi alaihi wa sallam bersabda "Kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik menuju Allah. Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui tentang kondisi para hamba-Nya, “Bagaimana kondisi hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami mendatangi mereka juga dalam kondisi sedang sholat.” HR. Al Bukhari dan Muslim. Baca Juga Malaikat Mu’aqibat memastikan bahwa manusia hanya akan ditimpa musibah yang sudah ditakdirkan Allah. Manusia tidak akan mendapat keburukan sedikit pun kecuali yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh. Seandainya Allah tak mengutus Mu’aqibat, pastilah manusia tak dapat bertahan hidup di bumi yang penuh dengan keburukan dan tak akan selamat dari bahaya yang sering dilancarkan iblis karena dendamnya pada bani Adam. Baca Juga Wallahu A'lam wid Setiapmanusia ada malaikat yang mengawasi semua langkah dan tindak tanduknya. Dikutip dari buku Syarah Riyadhus Shalihin (Jilid:I) karya Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, seluruh amalan harus dipertanggungjawabkan di hari akhir. Buku catatan aman yang menulis amal perbuatan manusia selama hidup, nantinya dibagikan pada hari kiamat. tugas mata kuliah Aqidah Islam Dosen Pengampu H. Itang Komar, SHI., MM. Oleh Muhammad Rifan Rifaldi 1801215 Muhammad Syahril Faizi 1801103 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Allah Subhanahuwata’ala tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib. Wujud Malaikat tidak dapat dilihat, diraba dan dicium oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan. Dari ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan baik asal penciptaan maupun sifat-sifatnya. Rumusan Masalah A. Pengertian Makhluk Ghaib, B. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib, C. Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat. Batasan Masalah Agar penulisan makalah ini lebih terarah pada permasalahan yang telah dirumuskan, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah bahwa penulis hanya menjelaskan yang berhubungan tentang Makhluk ghaib. Tujuan Penulisan Adapun tujuan saya dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar saya khususnya dan semua mahasiswa pada umumnya mampu menambah ilmu atau wawasan tentang makhluk ghaib. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Makhluk Ghaib Kata Al-Ghaibi berasal dari bahasa Arab yaitu Ghaba Yaghibu Ghaiban. Definisi ghaib dan artinya ialah suatu perkara yang tidak nampak. Namun menurut istilah agama Islam, maksud ghaib sangat luas dan dalam. A. Istilah Ghaib menurut Islam Kata Ghaib menurut istilah adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Selain itu perkara ghaib ialah perkara yang diluar jangkauan pancaindera manusia seperti perkara yang berlaku seperti kisah para nabi, kemusuhan umat terdahulu dan tarikh berlaku kiamat, bentuk kejadian manusia atau sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar seperti malaikat, jin, iblis dan adapun perkara yang ghaib lainnya seperti syurga dan neraka. B. Kata Ghaib dalam al-Qur’an Dalam al-Qur’an sendiri telah menyebutkan perkataan “Ghaib” sebanyak 56 kali. Malah di permulaan surah al-Baqarah, Allah menyebutkan antara tanda orang orang yang bertakwa adalah orang-orang yang beriman kepada perkara ghaib. C. Keberadaan Makhluk Ghaib Wujudnya makhluk ghaib jin, makhluk ciptaan Allah. Al-Quran ada menyatakan wujud makhluk ghaib jin, malah ia amat jelas dengan adanya Surah ke 72, yaitu Surah Al Jin. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat Adz- Dzariat ayat 56 yang artinya "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." Begitu juga dalam hadits Rasulullah ﷺ "Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian tanah." HR. Muslim Merujuk ayat dan hadits di atas dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan jin sebagaimana Dia telah menciptakan manusia dan malaikat. Berarti wujudnya jin tidak boleh kita ingkari, walaupun kita tidak melihat wujud dan adanya hal ghaib itu. D. Jenis-Jenis Makhluk Ghaib Makhluk ghaib itu terdapat 3 jenis, yaitu 1. Malaikat Makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. 2. Jin Makhluk yang Allah ciptakan dari nyala api, terdapat dalam al- Qur’an surat Ar-Rahman ayat 15. Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok sesat, dst. 3. Iblis Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib Kelebihan yang dimiliki Jin diantaranya sebagai berikut 1. Mampu bergerak sangat cepat pindahkan benda Seperti kisah Jin iffrit yang saat itu mengajukan dirinya mampu memindahkan singgasana ratu Balqis. Terdapat dalam al-Qur’an surat An- Naml ayat 39. 2. Mampu berubah wujud sehingga terlihat oleh manusia Manusia tidak dapat melihat malaikat dan jin dalam bentuk asli mereka kecuali mereka berubah menjadi bentuk yang dapat dijangkau Indra manusia, seperti berubah menjadi hewan, suara, cahaya, api, hantu, benda terbang tak dikenal, bahkan meniru rupa manusia yang sudah meninggal maupun yang masih hidup, dalam alam nyata maupun alam mimpi. 3. Cerdik melakukan tipu daya Jin akan berkomunikasi dengan manusia tersebut dan menipunya, mengaku sebagai arwah orang yang telah mati, atau menawarkan manusia tersebut mencari harta, atau bahkan mengajak kepada perdukunan dan kesyirikan seperti berkurban binatang untuk selain Allah sebagai syarat terpenuhi hajatnya, dll. Adapun sifat dan keistimewaan Malaikat diantaranya sebagai berikut 1. Tidak memiliki hawa nafsu 2. Tidak berjenis kelamin, bukan laki-laki bukan perempuan 3. Tidak pernah tidur 4. Tidak pernah berbohong 5. Bisa menempuh perjalanan jauh dalam waktu yang singkat dalam sekejap sekejap mata dengan izin Allah 6. Dapat melaksakan tugas-tugas berat yang tidak dapat dilaksanakan oleh makhluk lain 7. Selalu patuh pada perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat A. Pengertian Malaikat Menurut Hafizh Ibn Hajar al-Aqsalani dalam bukunya yang berjudul Fathul Bahri bahwa kata malaikat itu merupakan bentuk jamak, bentuk dari kata tuggalnya adalah malak yang berarti kekuatan. Sedangkan sebagian ulama mempunyai pendapat yang berbeda dalam menerangkan arti malaikat secara bahasa, diantaranya adalah Pertama, Kata Malaikat adalah berasal dari kata malik yang berarti “si empunya yang memiliki. Kedua, Kata Malaikat berasal dari kata malkun yang berarti “yang bertindak dengan kekerasan”. [1] Adapun mayoritas ahli kalam dari kaum Muslim mengatakan bahwa para malaikat itu adalah jisim-jisim halus yang dianugerahi kemampuan untuk mengubah bentuknya oleh Allah dengan rupa yang bermacam-macam, dan tempat mereka adalah di langit. Orang-orang yang mengatakan, bahwa para malaikat itu adalah bintang-bintang atau jiwa-jiwa pilihan utama dan mulia yang telah terpisah dari jasadnya merupakan perkataan-perkataan yang tidak ada dasarnya dalam dalil-dalil syari’at. [2] Menurut Ibnu Sina, malaikat malak itu adalah substansi yang sangat sederhana, hidup, berbicara dan berakal, menjadi perantara antara makhluk dengan Tuhan. Zat yang merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur cahaya. Dari Aisyah diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw “Malaikat itu telah diciptakan dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan manusia diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian para sahabat.” HR. Muslim Adapun tentang masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu pernyataan dalil pun dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-Baqarah ayat 30. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” B. Pengertian Iman kepada Malaikat Malaikat adalah makhluk Allah yang berjisim, tidak dapat dilihat, dirasa dan dilihat oleh diciptakan dari nur atau cahaya dan selalu patuh kepada Allah Swt. Oleh karena itu alam malaikat berbeda dengan alam manusia dengan sifat-sifatnya pasti berbeda pula dengan manusia. Beriman kepada malaikat adalah percaya bahwa malaikat itu benar-benar ada, diciptakan oleh Allah Swt dalam alam ghaib, yaitu dari nur atau cahaya dan mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan Allah. Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat”, yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman kepada malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada Rasul-Nya itu. [3] C. Fungsi Iman kepada Malaikat Tidak dapat diragui sedikitpun, bahwa beriman kepada malaikat, lasykar Tuhan yang tidak dapat kita lihat yang mempunyai beberapa ketentuan dan keistimewaan yang hanya diketahui oleh Khaliqnya saja, juga iman kepada hari akhirat termasuk ke dalam iman akan sesuatu yang ghaib. Adapun fungsi iman kepada malaikat adalah • Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat. • Berupaya masuk kedalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertaqwa dan beriman kepada Allah Swt serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar. • Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti/meniru sifat dan perbuatan malaikat. • Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan yang baik maupun yang buruk akan dipertanggung jawabkan siakhirat kelak. Sebagai umat Islam, kita diwajibkan beriman kepada malaikat maupun terhadap makhluk yang ghaib lainnya, disini bukan berarti kita menyembah mereka tapi kita hanya diwajibkan mengimaninya bahwa mereka itu ada, dan juga kita tidak perlu mengetahui hakikatnya. Karena itu, bila ada keterangan yang mengatakan bahwa malaikat itu bersayap, maka hendaklah kita pahami bahwa sayap malaikat tidak serupa dengan sayap dikatakan, bahwa malaikat itu dibebankan tugas menjaga alam, tubuh, tumbuh- tumbuhan, dan sebagainya, maka hendaklah dipahami bahwa di alam ini, ada lagi alam yang lebih halus dari alam yang dapat kita jangkau dengan pancaindera. Tegasnya, malaikat itu adalah makhluk ghaib yang tidak dapat kita ketahui hakikatnya. D. Nama dan Tugas-Tugas Malaikat Malaikat memiliki fungsi tertentu, fungsi utama malaikat berkenaan dengan tugasnya terhadap manusia dan sebagai pelaksana kehendak Allah. Malaikat juga berfungsi sebagai utusan penyampaian wahyu, sebagai pengawas manusia, sebagai pencatat segala perbuatan manusia, untuk mendatangkan azab kepada umat yang zalim serta mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah, sebagai pengantar untuk memperkuat para nabi/rasul dan kaum muslimin, menolong dan memintakan ampun bagi mereka yang ada di Bumi, memantu meningkatkan kehidupan rohaniah manusia untuk senantiasa berbuat baik, sebagai penjaga neraka, menyampaikan berita gembira kepada manusia yang berhak masuk surga. Malaikat sangat banyak jumlahnya. Mengenai berapa banyak jumlah malaikat tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kecuali hanya Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” QS. Al-Muddatsir 31 Akan tetapi, ada juga beberapa keterangan yang menggambarkan akan banyaknya jumlah malaikat. Diantaranya adalah sabda Rasulullah Saw pada hadits yang menerangkan peristiwa isra’ dan mi’raj, yaitu ketika beliau melewati langit ke 7 “…kemudian aku dinaikkan ku baitul makmur dan tiba-tiba aku menemukan pada setiap hari ia dimasuki oleh malaikat…” Muslim Ulama mengatakan, wajib diketahui diketahui dengan jelas sepuluh nama malaikat yang mempunyai tugas-tugas yang tertentu, yaitu  Malaikat Jibril menyampaikan wahyu,  Malaikat Mikail mendatangkan rizki,  Malaikat Israfil meniup sangkakala,  Malaikat Izroil mencabut nyawa,  Malaikat Munkar dan Nakir menanyakan dialam kubur,  Malaikat Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk,  Malaikat Malik menjaga pintu neraka,  Malaikat Ridwan menjaga pintu surga. BAB III PENUTUP Kesimpulan Ghaib adalah sesuatu yang tidak nampak oleh pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya. Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya mengingkari Agama Islam itu sendiri. Makhluk ghaib terbagi 3 jenis yaitu malaikat, jin dan makhluk Allah yang diciptakan dari nur cahaya taat, memenuhi segala perintah dan menjauhi larangannya. Jin adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nyala api. Dan Jin memliki kesamaan dengan manusia yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Sedangkan iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 50. Menurut ulama malaikat yang wajib diketahui nama dan tugasnya ada sepuluh yaitu Jibril membawa wahyu, Mikail mendatangkan rizki, Israfil meniup sangkakala, Izrail mencabut nyawa, Munkar dan Nakir menanyakan di alam kubur, Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk seseorang, Malik penjaga pintu neraka dan Ridwan penjaga pintu surga. Saran Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat dengan teman satu kelompok saya masih jauh dari kata kami telah berusaha semaksimal itu saya minta saran dari anda yang membaca makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Soepardjo, Drs. dan Ngadiyanto, Drs., Mutiara akhlak dalam pendidikan agama Islam, Tiga Serangkai, Solo 2004. A Zainuddin, dan Muhammad Jamhari, AL-Islam 1 Aqidah dan Ibadah, Pustaka Setia, Semarang 1998. [1] Muhammad Bayumi, Malaikat Langit dan Bumi, Cendekia Sentra Muslim, Cipinang Muara Jakarta 2000, h. 13. [2] Fathul Baari, Juz 6, h. 306, penerbit as-Salafiyah. [3] Teungku Muhammad Hasbi as-Shiddieqy, h. 196. menurut-islam/

Bahkan sifat-sifat malaikat ini sebaiknya menjadi suri

Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang rapuh. Jika manusia tidak dianugerahi oleh Allah dengan akal yang aktif, maka spesies manusia tidak akan pernah bertahan hidup. Allah SWT mengirimkan malaikat penjaga dan tak lupa malaikat pencatat amal baik-buruk agar dikiamat kelak manusia dimintai pertanggungjawaban atas anugerah yang Malaikat Hafadzah penjagaDalam hadits qudsi, Allah menerangkan peristiwa pengadilan pada hari kiamat kelak dan menyebut keberadaan malaikat hafadzah ini sebagai salah satu pencatat amalan manusia. Hadits tersebut adalah sebagai berikutDari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata Rasulullah pernah bersabda “Sesungguhnya Allah akan membersihkan salah seorang umatku atas para kepala makhluk pada Hari kiamat. Lalu Allah menebarkan sembilan puluh sembilan catatannya. Setiap catatan seperti pandangan mata. Kemudian Dia berfirman Apakah kamu mengingkari hal ini barang sedikit? Apakah tukang catat-Ku Malaikat Hafadzah menganiaya kamu?’ ia menjawab Tidak wahai Tuhan.’ Dia berfirman “Baiklah kamu mempunyai kebaikan. Sesungguhnya pada hari ini tidak ada penganiayaan atasmu.’ Maka dikeluarkan secarik kertas yang didalamnya terdapat lafazh syahadat. Dia berfirman Datangkan timbanganmu.’ Ia menjawab Wahai tuhanku, apakah artinya secarik kertas ini dibandingkan dengan catatan-catatan ini? Dia berfiman Sungguh kamu tidak didzhalimi.’ Beliau bersabda catatan itu diletakan pada sebuah piringan neraca dan secarik kertas itu berat, karena tidak ada sesuatu yang mempunyai timbangan berat dibandingkan dengan sesuatu yang bersama nama Allah.’” HR. At-TirmidziMaka teranglah bagi kita tentang keberadaan malaikat ini. Maka sebaiknya lebih berhati-hati lagi dalam bertindak karena kita dijaga oleh malaikat Malaikat Muaqqibaat malaikat yang mengikutiKeberadaan malaikat ini sebagaimana telah dikabarkan dalam ayat berikut ini“Sama saja bagi Tuhan, siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan menampakkan diri di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” QS. Ar Ra’ad 10 -11Dari teks ayat tersebut dijelaskan bahwa konteks “mengikuti”nya adalah di muka dan di belakang. Mereka menjaga sisi depan dan belakang manusia. Istilah atau penamaan malaikat ini dengan nama muaqqibaat adalah merujuk pada bunyi ayat tersebut, yakni pada kata “lahu muaqqibaatun”3. Malaikat pencatat amal Raqib, Atid dan MutalaqqiyanKeberadaan malaikat Raqib dan Atid merujuk kepada firman Allah“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” Qaf 16-18Penamaan raqib dan atid merujuk pada istilah pengawas yang dipakai oleh Allah dalam ujung ayat 18 tersebut yakni “illa ladaihi raqibun atidun.” Sesungguhnya ada sebuatan yang lain bagi para malaikat pencatat amal yakni malaikat Mutalaqqiyan. Keberadaan mereka merujuk kepada surah Qaf malaikat raqid-atid dan mutalaqqiyan adalah malaikat yang sama? Menurut penulis mereka bertiga adalah malaikat yang berbeda. Alasannya, pada ayat yang menyebutkan Raqib dan Atid, Allah memberikan keterangan bahwa tugas mereka adalah pencatat amal yang terkait apa yang diucapkan oleh manusia lihat ayat 18 surat Qaf diatas. Sementara malaikat muatalaqqiyan bersifat lebih umum. Yakni melengkapi semua amal perbuatan manusia. Wallahua’ bagaimana malaikat-malaikat pencatat ini bertugas, rasulullah bersabda; “Allah berfirman kepada malaikat pencatat amal Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannnya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat.”Dalam hadits lain, ada penjelasan tentang kedudukan keduanya, “Malaikat penulis kebaikan berad di sebelah kiri seseorang dan Malaikat penulis keburukan berada di sebelah kiri seseorang. Malaikat penulis kebaikan lebih berkuasa atas Malaikat penulis keburukan. Jika seseorang melakukan kebaikan, maka penjaga disebelah kanan akan menuliskannya sepuluh. Jika melakukan keburukan, maka penjaga disebelah kanan berkata kepada penjaga disebelah kiri, Biarkan dulu selama tujuh jam, barangkali dia akan bertasbih atau beristighfar.” Diriwayatkan Al-Baghawi dari Abu UmamahAda beberapa situasi yang tidak diikuti atau dicatat oleh para malaikat pencatat, perhatikan hadits berikut iniDari Aisyah bahwa nabi pernah bersabda “Pena diangkat dari tiga orang, yaitu orang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia dewasa, dan orang gila hingga ia berakal normal atau sembuh.”Dalam keterangan yang lain, malaikat pencatat amal manusia akan selalu berada dan mengirngi manusia yang telah baligh, tidak pernah lalai, kecuali dalam dua kondisi yang sedang dialami atau dilakukan oleh manusia yakni; pada saat jinabah dan buang Kemungkinan adanya jenis malaikat pencatat amal yang surat al-Infithar10-12, Allah menyebutkan nama yang berbeda untuk malaikat pencatat amal. Pada ayat kesebelas ada istilah “Kiraman Katibin” yang digunakan untuk mewakili kata “pencatat amal.” Apakah ia sekedar sebutan yang berbeda bagi malaikat pencatat amal ataukah menunjukan adanya malaikat yang lain. [
.
  • pltgmd5jec.pages.dev/195
  • pltgmd5jec.pages.dev/558
  • pltgmd5jec.pages.dev/439
  • pltgmd5jec.pages.dev/380
  • pltgmd5jec.pages.dev/618
  • pltgmd5jec.pages.dev/449
  • pltgmd5jec.pages.dev/678
  • pltgmd5jec.pages.dev/180
  • pltgmd5jec.pages.dev/192
  • pltgmd5jec.pages.dev/354
  • pltgmd5jec.pages.dev/90
  • pltgmd5jec.pages.dev/466
  • pltgmd5jec.pages.dev/806
  • pltgmd5jec.pages.dev/850
  • pltgmd5jec.pages.dev/669
  • malaikat sebagai pengawas manusia sedangkan manusia sebagai